Sabtu, 20 April 2024

Meski Tambah Mahal, Khofifah Tak Akan Izinkan Bawang Merah Impor Masuk Jatim

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur saat melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke Pasar Tambah Rejo Surabaya, Selasa (24/12/2019). Foto: Denza suarasurabaya.net

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur menegaskan, meskipun harga bawang merah di pasar naik dan makin mahal, dia tidak akan mengizinkan bawang merah impor masuk ke Jawa Timur.

“Meskipun ada kenaikan harga, saya tetap tidak mengizinkan impor bawang merah ke Jatim,” ujarnya saat melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke Pasar Tambah Rejo Surabaya, Selasa (24/12/2019).

Dia tegaskan itu kepada awak media setelah mengunjungi sejumlah kios dan menemui sejumlah pedagang di Pasar Tambah Rejo. Secara umum, dia tegaskan stok bahan pokok aman.

Bawang merah mengalami kenaikan harga, karena menurut Khofifah, dekat musim hujan seperti sekarang suplai bawang merah memang berkurang. Sementara, di momen Natal dan Tahun Baru permintaan masyarakat justru meningkat.

Suplai bawang merah, kata Khofifah, masih akan tetap didatangkan dari Nganjuk maupun Probolinggo. Kalau memang diperlukan, Pemprov Jatim akan mendatangkan bawang merah dari Brebes, Jawa Tengah, untuk memenuhi kebutuhan.

“Sekali lagi saya tekankan, meskipun ada kenaikan harga bawang merah, saya tetap tidak mengizinkan impor bawang merah masuk ke Jawa Timur,” tegasnya.

Di Pasar Tambah Rejo, Khofifah mendapati kenaikan harga bawang merah mencapai Rp10 ribu per kilogram. Bawang merah dari Nganjuk sebelumnya Rp25 ribu per kilogram sekarang Rp35 ribu per kilogram.

Bawang merah jenis Nganjuk yang banyak dijual di Pasar Tambah Rejo, karena bawang merah dari Probolinggo lebih mahal. Dari harga sebelumnya Rp30 ribu per kilogram, sekarang naik Rp40 ribu per kilogram.

Secara umum, menjelang Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 ini, Khofifah memastikan stok bahan baku di Jawa Timur aman. Baginya, yang terpenting adalah ketersediaan stok.

Selain bawang merah, Khofifah mengklaim harga bahan-bahan lain di pasar yang ada di Jatim cenderung stabil. Kenaikan Rp1.000-Rp2.000 untuk telur jelang libur Nataru, kata dia masih dalam batas kewajaran.

Selain sidak ke Pasar Tambah Rejo, yang dia pilih karena pasar ini menjadi satu dari 25 pasar di Jatim yang menjadi pantauan inflasi oleh BPS, Khofifah juga sidak ke Pasar Larangan, Sidoarjo.(den/dwi)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Sabtu, 20 April 2024
28o
Kurs