Senin, 27 Mei 2024

Pemerintah Akan Pisahkan Pendidikan Kewarganegaraan dan Pancasila

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Muhadjir Effendy Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI. Foto: Kemdikbud

Pemerintah akan memisahkan mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan dan Pancasila agar materi yang diberikan kepada siswa lebih efektif diterima.

“Kami ingin Pancasila memiliki bobot materi untuk penanaman Pancasila dan pengamalannya, bukan pengetahuan,” kata Muhadjir Effendy Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI usai meresmikan Gedung SMP dan SMA Muhammadiyah PK Kota Barat Surakarta di Solo, Jumat (4/10/2019).

Menurut dia, dengan pemisahan tersebut siswa dapat lebih fokus untuk menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam mata pelajaran Pancasila.

“Penanaman dan pengamalan nilai Pancasila sangat penting untuk diajarkan kepada anak,” katanya.
​​​
Meski demikian, setelah dievaluasi ternyata ketika mata pelajaran Pancasila dijadikan satu dengan kewarganegaraan justru materi Pancasila terbawa ke bobot kewarganegaraan yang lebih banyak pengetahuan.

“Jadi bukan penanaman dan pengamalan Pancasila. Oleh karena itu, setelah kami dipertimbangkan, nanti pada tahun 2020 agar dipisahkan pendidikan kewarganegaraan dan pendidikan Pancasila,” katanya.

Sementara itu, terkait dengan mata pelajaran muatan lokal disesuaikan dengan keunggulan masing-masing daerah.

“Di beberapa daerah seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur, batik sudah jadi muatan lokal. Kalau batik diangkat sebagai mata pelajaran muatan lokal secara nasional kan tidak setiap daerah unggulannya batik,” katanya.

Ia mengatakan muatan lokal disesuaikan dengan ciri khas, kearifan, dan keunggulan dari masing-masing daerah.

“Namanya saja lokal. Kalau ada daerah yang mengunggulkan selain batik ya kami persilahkan,” katanya.(ant/iss/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Evakuasi Kecelakaan Bus di Trowulan Mojokerto

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Kurs
Exit mobile version