Perhatikan 7 Fokus Pelanggaran dalam Operasi Keselamatan Semeru 2019

Operasi Keselamatan Semeru telah resmi dijalankan sejak 29 April kemarin sampai 12 Mei 2019 mendatang. AKP Tirto Kanit Dikyasa Polrestabes Surabaya mengatakan, terdapat tujuh poin yang menjadi fokus dalam operasi ini.

“Yang menjadi sasaran dan fokus kita adalah yang tidak menggunakan helm ber-SNI, untuk roda 4 yang tidak menggunakan safety belt, over speed, mengendara dibawah umur, mengendara dibawah pengaruh miras (minuman keras/beralkohol, red) dan narkoba, menggunakan hp dan melawan arus,” paparnya kepada Radio Suara Surabaya, Selasa (30/4/2019).

Tujuan diselenggarakan operasi ini, lanjut AKP Tirto, agar membangun kesadaran masyarakat yang lebih tertib berlalu lintas. Pihaknya juga mengaku bahwa selama ini selalu melakukan evaluasi bulanan agar kriminalitas di jalan raya tidak lagi terjadi.

Untuk itu, Dikyasa Polrestabes Surabaya masih terus melakukan sosialisasi baik dengan videotron, spanduk dan bagi-bagi brosur.

Menurut AKP Tirto, kesadaran tertib berlalu lintas di masyarakat masih perlu untuk ditingkatkan karena masih banyaknya kecelakaan yang diakibatkan faktor human error.

“Kecelakaan naik, kuantitas baik tapi kualitas turun, jumlah korbannya masih banyak. Setelah kita telusuri kebanyakan bukan karena akses sarana prasarana, tapi karena faktor pengendara itu sendiri,” tambahnya.

Sedangkan mengenai peringatan Hari Buruh yang akan digelar 1 Mei besok, pihaknya telah bekerjasama dengan Dinas Perhubungan Kota Surabaya jika memang diperlukan pengalihan arus karena banyaknya massa yang akan menggelar aksi.

“Untuk persiapan-persiapan, akan ada pengalihan arus. Teman-teman Dishub nampaknya sudah menempatkan water barrier di sekitar Kantor Gubernur dan Gedung Grahadi,” tutupnya.(tin/rst)