Rabu, 24 April 2024

Sejak 2017, SS Mencatat Ada 293 Kasus Lansia Hilang Karena Demensia

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Nenek Sumarliah dilaporkan meninggalkan rumahnya di Benowo pada Jumat (12/2/2016) pukul 13.00 WIB dan ditemukan di Terminal Ngawi lama oleh Rizqy Kurnia, Netter e100, pada Minggu (14/2/2016) dini hari. Foto: Rizqy Kurnia via e100

Mulai Januari 2017 sampai dengan Juli 2019, Radio Suara Surabaya telah menerima 618 laporan pendengar tentang orang hilang karena demensia atau pikun. Mereka melaporkan kehilangan anggota keluarga yang menderita demensia, melihat penderita demensia yang dilaporkan hilang, atau menemukan orang yang tersesat karena demensia.

Dari 618 laporan tersebut, Tim Riset Radio Suara Surabaya mencatat ada 293 kasus tentang orang hilang atau penemuan orang tersesat karena demensia.

Rinciannya yaitu 113 kasus selama tahun 2017, terdiri dari 98 kasus kehilangan dan 15 kasus menemukan. Kemudian 111 kasus selama tahun 2018 terdiri dari 94 kasus kehilangan dan 17 kasus menemukan. Sisanya 69 kasus terjadi mulai Januari sampai awal Juli 2019 dengan rincian 57 kasus kehilangan dan 12 kasus menemukan.

Sebanyak 60 persen penderita demensia yang dilaporkan hilang atau tersesat adalah laki-laki.

Sementara, jumlah penderita demensia yang berhasil bertemu kembali dengan keluarganya mencapai 111 kasus atau 37 persen dari total 293 kasus. Rinciannya, selama tahun 2017 ada 40 kasus. Selama tahun 2018 ada 49 kasus. Dan sampai awal Juli 2019 ada 22 kasus.

Selebihnya, 63 persen kasus belum terselesaikan atau tidak ada update dari pelapor jika anggota keluarga yang hilang sudah kembali atau ditemukan.

Sebesar 57 persen dari jumlah penderita demensia yang hilang atau ditemukan berusia lebih dari 70 tahun, 32 persennya berusia 60-70 tahun, dan 11 persen sisanya berusia 50-60 tahun.

Semua penderita demensia yang telah berusia 60 tahun ke atas tersebut dilaporkan hilang atau tersesat saat mereka sedang keluar rumah. Sebagian besar lansia ini dulunya tinggal di alamat yang berbeda sehingga mereka kurang mengetahui lingkungan sekitar tempat tinggalnya yang baru. Mereka juga cenderung lupa alamat rumah anak atau kerabat tempat sekarang dia tinggal.

Untuk lokasi kejadian, tercatat 157 kasus terjadi di Surabaya, 80 kasus di Sidoarjo, 11 kasus di Gresik, 7 kasus di Malang, 3 kasus di Jombang. Sementara di Semarang, Pasuruan, Kediri, dan Jember masing-masing 2 kasus. Kemudian di Probolinggo, Ponorogo, Pati, Ngawi, Nganjuk, Magetan, Madura, Jogja, Jakarta, Bojonegoro, dan Banyuwangi masing-masing 1 kasus.

Sementara, presentase kontribusi pendengar Radio Suara Surabaya dalam penemuan orang hilang karena demensia tercatat mencapai 15 persen. Jumlah ini bisa lebih karena data yang dihimpun belum termasuk peran Netter e100 dalam menginformasikan keberadaan atau identitas penderita demensia yang hilang.

Saat menemukan orang hilang atau tersesat, ada beberapa hal yang biasanya akan dilakukan pendengar Suara Surabaya. Pertama, mereka akan mengamati ciri-ciri orang tersebut beserta lingkungan sekitarnya. Setelah itu mereka menelepon Suara Surabaya untuk menginformasikan telah menemukan orang tersesat di jalan. Selanjutnya, mereka akan menemani, memberi makanan atau minuman dan tempat istirahat, atau mengantar jika orang yang tersesat itu bisa menjawab di mana alamat yang akan dituju. Selanjutnya mereka akan meneruskan ke pihak berwenang seperti polisi/Dinsos/Liponsos/Satpol PP terdekat untuk penanganan lebih lanjut.(iss/ipg)

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Rabu, 24 April 2024
28o
Kurs