Jumat, 19 April 2024

Disebut Kota Bersih dan Masyarakatnya Ramah, Risma: Itu Keunggulan Surabaya

Laporan oleh Anggi Widya Permani
Bagikan
Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya dan para delegasi dari 12 negara dan 5 provinsi yang mengikuti Surabaya Cross Culture di Rumah Dinas Wali Kota Surabaya, Minggu (21/7/2019). Foto: Anggi suarasurabaya.net

Festival lintas budaya atau Surabaya Cross Culture International Folk Art Festival tahun ini banyak mendapatkan apresiasi. Pujian ini datang dari para delegasi 12 negara dan 5 provinsi yang hadir di Rumah Dinas Wali Kota Surabaya, Minggu (21/7/2019) siang.

Tidak sedikit dari mereka mengaku senang bisa berpartisipasi tahun ini. Mereka juga menilai, sambutan dan pelayanan yang diberikan selama ini sangat baik. Tidak terkecuali, sifat masyarakat Surabaya yang menurut mereka sangatlah ramah.

Seperti yang disampaikan salah satu delegasi dari Italia. Pihaknya menilai, festival ini sangat dipersiapkan secara matang. Pihaknya juga merasa beruntung terlibat untuk tahun ini. Selain sambutan masyarakat yang ramah, Surabaya bagi mereka adalah kota yang bersih.

“Ini adalah kedua kalinya bagi kami. Acara ini bagi kami persiapannya sangat luar biasa matang. Sangat senang berada di sini, orangnya ramah-ramah juga. Ini kota yang sangat menyenangkan dan bersih,” kata perwakilan dari Italia.

Perwakilan dari Polandia juga menyampaikan apresiasinya. Selain bersih, mereka menilai Surabaya mempunyai banyak budaya. Mereka pun tertarik menetap lebih lama untuk mempelajari budaya di Indonesia termasuk Surabaya.

“Kami sering mengikuti festival serupa. Salah satu yang tidak ketinggalan festival ini. Kami sangat tertarik dengan Indonesia dan Surabaya. Saya rasa, saya ingin menambah waktu untuk berada di sini,” kata delegasi Polandia.

Hal serupa juga disampaikan delegasi lainnya secara bergantian. Tidak hanya dari negara luar, perwakilan 5 provinsi di Indonesia juga menyampaikan apresiasinya terhadap festival lintas budaya ini.

“2011 kami mengikuti festival lintas budaya ini. Tahun ini kami diundang kembali. Satu kata, Surabaya sangat luar biasa. Dari 2011-2019 perkembangannya sangat banyak. Apalagi dengan berkegiatan ini, yang dulunya gak ada pementasan dan karnaval, sekarang ada. Semoga makin berkembang,” kata perwakilan dari Kota Pangkalpinang.

Sementara itu, Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya mengatakan, sebagian besar negara banyak yang menilai Surabaya sangat memorable. Bukan soal budayanya saja, tapi juga masyarakat dan kondisi kotanya.

Menurut Risma, itu adalah keunggulan yang dimiliki Surabaya. Dia berharap, masyarakat Kota Surabaya terus menjaga kebersihan kota dan tetap menjadi warga yang ramah.

“Karena kita tidak punya apa-apa. Kita tidak punya hasil bumi, kita tidak punya pemandangan alam yang bagus. Tapi dengan keramahan dan kebersihan, saya yakin Surabaya akan menjadi kota tujuan wisata, dan masyarakat bisa mengakses kerja lebih mudah,” jelasnya.

Melalui festival ini, Risma berharap bisa menambah kepercayaan dunia internasional terhadap Kota Surabaya. Salah satunya, bisa mengukuhkan Kota Surabaya menjadi kota pariwisata. Di mana pada Selasa (23/7/2019) mendatang, Surabaya akan menerima penghargaan sebagai kota pariwisata terbaik.

Selain festival, Surabaya juga akan menjadi Kota MICE (Meeting Incentive Conference Exhibition). Di mana seminar internasional akan diikuti sekitar 1.500-2.000 peserta dari beberapa negara akan datang ke Surabaya.

“Terus ada Surabaya Marathon, kemarin kita buka 6.500 terus ditambah lagi 1.000 jadi 7.500 peserta. Kemudian disusul beberapa agenda sampai akhir tahun nanti. Mudah-mudahan Surabaya bisa menjadi kota MICE dan pariwisata,” pungkasnya. (ang/tin/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 19 April 2024
28o
Kurs