Sabtu, 20 April 2024

Harga Cabai Meningkat Setiap Tahun, KPPU: Pemprov Jatim Harus Siap Antisipasi

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Dendy R Sutrisno Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Jawa Timur. Foto: Denza suarasurabaya.net

Dendy R Sutrisno Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Jawa Timur meminta Pemprov Jatim lebih siap mengantisipasi lonjakan harga cabai rawit pada tahun-tahun yang akan datang.

Hampir setiap tahun masalah cabai selalu berulang. Padahal, menurut Dendy, Disperindag Jatim punya data Siskaperbapo yang selalu menunjukkan kenaikan harga cabai setiap tahun.

Berdasarkan data perbandingan dari tahun ke tahun (year on year/yoy) di Siskaperbapo Jatim, tren kenaikan harga cabai rawit terjadi pada periode Mei sampai Agustus setiap tahunnya.

“Artinya, pembelajaran untuk tahun depan sudah harus di-progres. Minimal tiga bulan sebelumnya sudah harus ada langkah antisipasi,” kata Dendy di Pasar Tambakrejo Surabaya, Jumat (2/8/2019).

Dendy menyarankan, saat stok cabai rawit melimpah pascapanen Mei, Pemprov sudah mengantisipasi. Misalnya dengan menyiapkan ruang penyimpan beku (cold storage) untuk memenej suplai cabai.

Setidaknya, kata Dendy, supaya tak terjadi panic buying ketika pasokan menipis. Tanpa langkah-langkah seperti itu, Pemprov akan kesulitan mengontrol harga cabai.

“Hari ini (operasi pasar) memang patut kita apresiasi, tapi itupun harga beli dari Bulog cukup tinggi. Artinya, kita butuh tempat penyimpanan, sehingga tidak perlu membeli dengan harga tinggi,” ujarnya.

Dendy juga menyarankan penyempurnaan Siskaperbapo Pemprov Jatim. Selain memuat informasi harga seperti yang sudah ada, stok ketersediaan barang pokok juga penting didata.

“Sebagai bahan pengambilan kebijakan ke depan,” katanya.

Noer Soetjipto Anggota Komisi B DPRD Jawa Timur mengatakan, sudah saatnya pemerintah mengambil kebijakan pengendalian harga barang-barang kebutuhan seperti cabai rawit.

“Harus ada campur tangan pemerintah, tidak bisa sepenuhnya diserahkan pada mekanisme pasar,” katanya.

Politisi Partai Gerindra memberikan contoh langkah antisipasi yang bisa diambil. Seperti dengan melakukan pengolahan cabai rawit menjadi bubuk cabai yang banyak dibutuhkan pengusaha makanan.

“Bisa cabai kering atau tepung cabai. Restoran butuh itu. Mereka jarang pakai cabai basah,” katanya.(den/dwi/rst)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Sabtu, 20 April 2024
34o
Kurs