Jumat, 29 Maret 2024

Ketua KPID Jatim: SS Salah Satu Percontohan Radio di Indonesia

Laporan oleh Agung Hari Baskoro
Bagikan
Afif Ammurullah Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jatim (Paling Kiri) bersama Hardly Stefano Pariela Komisioner KPI Pusat saat mengudara di Radio Suara Surabaya pada Rabu (27/11/2019). Foto: Baskoro Suara Surabaya

Afif Ammurullah Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jatim menyebut, Radio Suara Surabaya(SS) sebagai salah satu percontohan radio di Indonesia. Kepada Radio Suara Surabaya, Afif mengatakan jika radio ini satu diantara beberapa lembaga penyiaran yang memiliki idealisme siaran sesuai UU Penyiaran.

“Seringkali yang saya ceritakan SS (kepada KPI Pusat ataupun KPID provinsi lain, red). Bisa dibilang Suara Surabaya ini, kita bicara idealisme siaran yang sesuai UU (UU Penyiaran tahun 2002, red), Satu diantaranya itu adalah SS. Bahkan ketika beberapa waktu lalu, ada teman-teman KPID Riau, datang kesini, bertemu dengan pak Errol (Dirut Suara Surabaya Media, red), dia semangat sekali. Baru tau ada radio yang bisa berperan sedemikian rupa. Termasuk teman-teman KPID Kaltim, pernah kontak saya, saya pengen bikin acara untuk radio di Kaltim. Siapa tokoh radio yang bisa menginspirasi begitu. Saya sambungkan ke pak Errol. Mengisi acara disana,” ujar Afif kepada Radio Suara Surabaya pada Rabu (27/11/2019).

Selain itu, ia juga mengatakan, Radio Suara Surabaya adalah kebanggaan warga Jawa Timur dan Surabaya. Sang Dirut, Errol Jonathans, bahkan diganjar penghargaan Lifetime Achievement pada Rabu (30/10/2019) oleh KPID Jatim.

“Mangkanya pertimbangan kami, bulan lalu, bersepakat, komisioner memberikan penghargaan Lifetime Achievement pada Pak Errol sebagai salah satu insan penyiaran yang layak dapat itu,” jelasnya, saat berkunjung ke Suara Surabaya Media, Rabu (27/11/2019).

Saat ini, di Jawa Timur sendiri, KPID mencatat ada 392 lembaga penyiaran yang terbagi dalam medium televisi dan radio di Jawa Timur. Sebagian dari mereka adalah radio swasta, publik dan milik komunitas. Lembaga ini menegaskan, media mainstream harus mampu menjadi verifikator informasi simpang siur yang terjadi di masyarakat. “Media mainstream harus jadi verifikator,” pesannya.

Sementara itu, Hardly Stefano Pariela Komisioner KPI Pusat juga berpendapat serupa. Ia mengaku, KPI Pusat lebih fokus pada media televisi. Untuk radio, KPI Pusat lebih banyak mengandalkan pengawasan yang dilakukan oleh KPID di tingkat provinsi.

“Radio kami mengandalkan KPID untuk pengawasan radio. Dan kami tetap minta KPID, mana yang bisa diceritakan sebagai model radio yang kira-kira bisa kami sampaikan, ini yang baik. Di Jatim, saya tau, bagaimana (peran, red) Suara Surabaya ini. Kita ceritakan,” jelasnya. (bas/dwi)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Porsche Seruduk Livina di Tol Porong

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 29 Maret 2024
32o
Kurs