Kamis, 28 Maret 2024

Pagelaran Gamelan Indonesia Pukau Publik Amerika Serikat

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Pagelaran musik gamelan di Washington National Cathedral di Washington DC, Amerika Serikat pada Rabu (23/1/2019). Foto: Antara

Penampilan unik dan baru Gamelan Jawa, Gamelan Bali dan orkestra lengkap, hasil kolaborasi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Washington DC dengan Post Classical Ensemble dan Washington National Cathedral memukau lebih dari 500 warga Amerika Serikat.

Pagelaran ini berlangsung di Washington National Cathedral di Washington DC, Amerika Serikat pada Rabu (23/1/2019) selama tiga jam. Pagelaran ini dilaksanakan sebagai salah satu kegiatan perayaan ulang tahun ke-70 hubungan diplomatik Indonesia dan Amerika Serikat pada 2019.

Mega konser tersebut dibuka dengan langgam Lir-ilir dan Sesonderan yang diiringi Gamelan Jawa sekaligus untuk menyambut para penonton memasuki gedung katedral.

Setelah itu, rangkaian atraksi tarian tradisional Indonesia, yakni Tari Merak yang diiringi Gamelan Jawa, Tari Margapati dan Tari Topeng Tua dari Bali dipertunjukkan secara apik untuk memesona para hadirin.

Yang menarik, sebagian para pemain Gamelan Jawa dan Bali adalah warga negara Amerika Serikat yang memang sangat mengagumi budaya Indonesia. Mereka secara rutin berlatih setiap pekan di KBRI Washington dengan dipimpin oleh pelatih Gamelan Jawa bernama Muryanto dan pelatih Gamelan Bali I Nyoman Suadin.

Penampilan piano dan orkestra karya Lou Harrison serta rangkaian konser piano melengkapi rangkaian acara hiburan untuk memperingati 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Amerika Serikat.

Mega konser tersebut bertujuan untuk menunjukkan besarnya pengaruh gamelan terhadap music klasik Barat.

“Kita semua di sini untuk menyaksikan hubungan yang unik dan erat antara gamelan dan music klasik Barat,” kata Iwan Freddy Hari Susanto Wakil Duta Besar RI untuk Amerika Serikat.

Wakil Dubes RI mengatakan bahwa pagelaran kolaborasi itu merupakan satu bukti pengaruh gamelan Indonesia yang sudah sangat lama menjadi inspirasi bagi para composer ternama Eropa dan Amerika.

Hal serupa juga ditegaskan oleh Joseph Horrowitz Direktur Eksekutif Post Classical Ensemble, yang menyatakan bahwa tidak ada jenis musik non-Barat lain yang pengaruhnya begitu besar terhadap tradisi Barat, selain gamelan.

Nama-nama besar seperti Claude Debussy, Lou Harrison dan Colin McPhee merupakan contoh composer dari negara Barat yang mahakaryanya sangat terinspirasi oleh karakter gamelan yang indah dan karakter suaranya sangat berbeda dari aliran musik Barat.

Dalam konteks tersebut, mega konser tersebut sekaligus memberi pengakuan terhadap kontribusi gamelan sebagai elemen pemersatu yang dapat menjembatani rasa saling pengertian antarbangsa.

Pagelaran kolaborasi musik tersebut juga bertujuan untuk menunjukkan kedekatan hubungan Indonesia dan Amerika Serikat selama ini.

Selain publik yang terdiri dari para penikmat musik dan pemerhati budaya di AS, pementasan gamelan itu juga dihadiri oleh para duta besar dan diplomat senior negara-negara anggota ASEAN dan negara-negara lainnya, para pimpinan perusahaan, dan mitra-mitra kerja KBRI di Washington, D.C.

Di akhir acara, kopi dan teh spesial bersama keripik Indonesia turut dihidangkan untuk menghangatkan pagelaran musik tersebut. (ant/wil/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Porsche Seruduk Livina di Tol Porong

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 28 Maret 2024
31o
Kurs