Minggu, 5 Mei 2024

779 Orang Meninggal dalam Sehari Akibat Covid-19, New York Kibarkan Bendera Setengah Tiang

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Ilustrasi: Bendera Amerika Serikat berkibar setengah tiang di New York. Foto: Shutterstock

Pemerintah Negara Bagian New York pada hari Rabu (8/4/2020) melaporkan jumlah kematian tertinggi akibat virus corona dalam satu hari sekaligus menjadi daerah yang terparah terdampak Covid-19 di Amerika Serikat.

Dokter dan perawat veteran pun syok dengan kecepatan virus corona yang membuat pasien dalam kondisi kritis. Jumlah kasus virus corona di negara bagian New York saja mendekati 150.000 pada hari Rabu.

Andrew Cuomo Gubernur New York mengatakan, sebanyak 779 orang meninggal pada Rabu kemarin. Sementara itu, Phil Murphy Gubernur New Jersey melaporkan 275 orang meninggal.

Total jumlah korban meninggal akibat Covid-19 dari New York dan New Jersey itu melebih catatan hari sebelumnya.

Cuomo akhirnya memerintahkan mengibarkan bendera setengah tiang kepada staffnya di seluruh New York sebagai aksi untuk mengingat jumlah korban.

“Setiap angka adalah wajah seseorang,” ujarnya.

Dokter dan perawat mengatakan, bukan hanya lansia, namun juga yang muda dengan dengan kondisi kesehatan yang baik, dapat tiba-tiba kritis beberapa menit kemudian karena terinfeksi virus corona.

“Pasien terlihat baik-baik saja, merasa baik-baik saja, beberapa menit kemudian terjadi perubahan mendadak dan mereka tidak bisa merespon,” ujar Diana Torres, seorang perawat di Rumah Sakit Mount Sinai di kota New York, pusat pandemi di Amerika Serikat, di mana virus telah menginfeksi lebih banyak dari 415.000 orang.

“Itu membuatku takut keluar dari kamar mereka,” tambahnya.

Meskipun penghitungan jumlah korban suram, Cuomo mengatakan tren keseluruhan masih tampak positif. Cuomo mengutip penurunan rawat inap baru dan data lainnya yang menunjukkan bahwa New York bisa mengontrol tingkat infeksi virus corona.

Cuomo mengatakan jumlah kematian akan terus meningkat dalam beberapa hari mendatang karena pasien-pasien yang sakit kritis akhirnya meninggal dunia, meskipun mereka telah dirawat di rumah sakit selama lebih dari seminggu dan menggunakan mesin ventilator untuk membantu bernafas.

Kematian akibat virus corona di AS mencapai 14.600 pada hari Rabu, jumlah tertinggi kedua yang dilaporkan di dunia setelah Italia, menurut penghitungan Reuters yang dilansir Antara. New York telah menyumbang hampir setengah dari mereka.(ant/tin/ipg)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Minggu, 5 Mei 2024
32o
Kurs