Kamis, 2 Mei 2024

Ketum PSSI Ingatkan Risiko Kerusuhan Suporter

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Muhammad Iriawan (kiri) Ketua umum PSSI saat memberikan kaos Timnas Indonesia kepada Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim di sela silaturahim peserta Liga 1 dan perwakilan suporter bersama Gubernur dan Forkopimda Jawa Timur tahun 2020 di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Minggu (09/02/2020). Foto: Antara

Mohammad Iriawan Ketua Umum Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) mengingatkan risiko saat terjadi kerusuhan suporter yang menimbulkan kerugian dari berbagai pihak.

“Tak hanya klub, tapi banyak pihak akan dirugikan, termasuk pemerintah daerah,” ujarnya di sela menghadiri silaturahim peserta Liga 1 dan perwakilan suporter bersama Gubernur dan Forkopimda Jawa Timur tahun 2020 di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Minggu (9/2/2020).

Iwan Bule, sapaan akrabnya, berharap pada laga-laga di Liga 1 mulai musim ini serta turnamen sepak bola lainnya tak ada lagi kerusuhan saat pertandingan.

Dari Jawa Timur, kata dia, perdamaian diharapkan bisa dimulai, terutama dari kelompok suporter yang selama ini berseteru.

“Semisal, suporter Persebaya (Bonek Mania) dan suporter Arema (Aremania) bisa berdamai dan tak ada kerusuhan saat laga mempertemukan keduanya. Semoga dari Jatim kemudian menular ke daerah-daerah lain yang hubungan suporternya kurang baik,” ucapnya dilansir Antara.

Jenderal polisi bintang tiga itu juga menyampaikan bahwa Timnas Indonesia dipastikan bertanding tanpa penonton melawan Uni Emirates Arab (UEA) dalam Kualifikasi Piala Dunia 2022, 31 Maret 2020 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta.

Sebelumnya, Indonesia mendapat sanksi dari FIFA karena terjadi kerusuhan saat timnas bertandang ke Stadion Bukit Jalil, Malaysia pada 19 November 2019.

Indonesia dianggap melanggar dua pasal Kode Disiplin FIFA (FDC) terkait keamanan di stadion dan mengulur waktu pertandingan, bahkan Indonesia juga didenda 200 ribu Franc Swiss (CHF) atau setara Rp2,8 miliar.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berharap ada rencana utama untuk 4-5 tahun ke depan, seperti format yang terukur dan termonitor.

“Saya sudah berkomunikasi dengan Bu Sekjen PSSI tentang adanya rencana utama yang mengomunikasikan antarsuporter. Yang terpenting terukur dan termonitor,” katanya.(ant/tin)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Kamis, 2 Mei 2024
30o
Kurs