Jumat, 29 Maret 2024

Polda Jatim Dalami Empat Korban King of the King Asal Nganjuk

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Barang bukti banner Mr. Dony Pedro King of The King atau Indonesia Marcusuar Dunia (IMD) yang diamankan polisi. Foto: Istimewa

Polda Jatim masih mendalami modus sistem imbalan uang miliaran rupiah bagi orang yang menyetor uang dan memasang banner Mr. Dony Pedro King of The King atau Indonesia Marcusuar Dunia (IMD). Penyidik telah mengambil keterangan dari 4 orang asal Nganjuk yang diduga menjadi korban.

Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko Kabid Humas Polda Jatim mengatakan, penyidik telah mengambil keterangan dari 4 orang saksi korban yakni AG, DS, W, dan P yang memasang banner pada tanggal 31 Desember 2019 di pasar Burung Warujayeng Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk. Pemasangan banner itu divideo dan upload di media sosial.

“AG menyebut, apabila membuat banner lalu disosialisasikan ke medsos dengan mengirimkan uang sebesar Rp1,5 juta pada rekening yang sudah ditentukan, dijanjikan mendapat uang masing-masing perbanner iklan Rp1 miliar,” ujar Trunoyudo.

Menurut Trunoyudo, penyidik masih mendalami keterangan dari empat korban ini. Karena sistemnya melalui media sosial, penyidik terus melacak siapa yang mengendalikan sistem ini.

“Motifnya mendapat ganti uang Rp1 M dari setiap pemasangan banner, divideokan, dan dikirim ke Mr Dony Pedro. Jadi, saksi korban ini tidak bermaksud menyebarkan ke masyarakat atau merekrut anggota baru. Mereka hanya mengharapakan imbalan daei Dony Pedro masing-masing Rp1 M,” katanya

Trunoyudo mengatakan, penyidik masih mendalami beberapa alat bukti yang disita daei 4 saksi korban asal Nganjuk itu. Diantaranya, dua buah banner yang bertuliskan Presiden King of the King, Presiden bank UBS atau Presiden PBB Mr. Dony Pedro, dan lima lembar bukti transfer ke Rosmini. Enam pecahan uang korea selatan. 23 ID card IMD, dan 4 lembar dupilkat scan dokumen senilai Rp2 miliar dolar.

“Sejauh ini belum ditetapkan tersangka. Saksi yang menyebarkan ini kemungkinan korban. Jami terus melacak siapa yang mensosialisasikan sistem transfer Rp 1,5 juta dengan imbalan Rp1 M lebih ini,” katanya.

Setelah Sunda Empire dan Keraton Agung Sejagat, kini muncul King of The King. Kerajaan-kerajaan absurd itu mencuat melalui media sosial. King of the King Mr. Dony Pedro sebuah perkumpulan yang meyakini punya otoritas menggunakan harta Presiden Soekarno dan bisa melunasi hutang Indonesia ternyata banyak menelan korban. Polisi masih terus melacak dan menangkap satu demi satu pimpinan mereka di berbagai daerah. (bid/ang/rst)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Porsche Seruduk Livina di Tol Porong

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 29 Maret 2024
32o
Kurs