Jumat, 26 April 2024

Bambang Guruh, Profesor Pertama Bidang Elektromedik di Indonesia

Laporan oleh Agung Hari Baskoro
Bagikan
Prof. Bambang Guruh Irianto (kiri) diberi duplikat SK Guru Besar oleh Bambang Hadi Sugito, M.kes Direktur Poltekkes Kemenkes Surabaya karena capaiannya sebagai profesor pertama bidang Elektromedik di Indonesia. Foto: Baskoro suarasurabaya.net

Prof. Bambang Guruh Irianto menjadi profesor pertama bidang Elektromedik di Indonesia. Dosen Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kemenkes Surabaya itu ditetapkan menjadi profesor, tahun ini. Selain menjadi profesor pertama bidang Elektromedik di Indonesia, ia juga guru besar pertama di Poltekkes Surabaya, dan guru besar ketiga Politeknik Kesehatan se-Indonesia.

Menilik ke belakang, ia sudah mengajukan gelar profesornya pertama pada 2014 lalu. Selama enam tahun, ia berjuang mendapatkan publikasi karya ilmiah terindeks Scopus sebagai salah satu syarat utama mendapatkan capaian tertinggi dalam bidang akademik ini.

“Paling berat, publikasi. Kalau kita gak cerdik, banyak (publikasi) jurnal yang abal-abal. Jurnal yang ngomongnya scopus, tapi ternyata tidak. Dulu saya gagalnya, jurnal ini namanya sama (dengan yang terindeks scopus) tapi ISSN-nya beda. Akhirnya didelete,” ujar Bambang saat ditemui di kampus prodi Teknik Elektromedik Poltekkes Surabaya pada Kamis (23/7/2020).

Bambang sebenarnya adalah pengusul pertama gelar profesor dari Poltekkes pertama di Indonesia. Tapi, karena mempublikasikan karya di jurnal yang keliru, akhirnya gelar profesor harus tertunda. Ia akhirnya disalip dari Poltekkes Yogyakarta dan Papua.

“Alhasil saya harus mengulang kembali hingga enam tahun. Saya mengusulkan lagi. Mencari jurnal yang bereputasi Internasional ini sulit. Prosesnya lama. Saya sampai enam tahunan,” ujarnya.

Ia sebenarnya sudah bergelar Doktor pada 2004 lalu. Tapi, regulasi yang memungkinkan dosen Politeknik memiliki gelar tertinggi akademik pada 2012, ia kemudian mengusulkan gelar tersebut pada 2014.

“Waktu itu masih hard copy. Jadi aslinya dibawa ke Dikbud. Sampai gotong-gotong, nyari. Sekarang sudah online, gampang. Berkasnya tinggal dimasukkan, dan tinggal dinilai. Jadi tidak perlu hardcopynya. Sekarang sebenarnya lebih gampang,” katanya.

Penelitian berjudul “Pengaruh Paparan Gelombang Elektromagnetik Frekuensi Tinggi Terhadap Sel Imun” membawanya meraih gelar profesor. Penelitian yang diujikan pada tikus putih yang dipapari dengan alat diathermy itu menunjukkan, bahwa pasien patah tulang bisa menerima dosis tertentu dengan sejumlah adaptasi.

“Biasanya standar pada alat diathermy kalau orang gemuk akan menerima dosis yang lebih besar. Kalau kurus kebalikannya. Di lapangan hanya ‘sudah anget bu?’ jadi tidak ada hitungan dosis. Setelah dicoba, ternyata dengan pemberian dosis dikit-dikit, ternyata dia hidup melebihi dosis yang membuat mati itu,” katanya.

Bambang menambahkan menjelaskan keilmuan elektromedik berperan sebagai pendukung dalam kedokteran. Meski tidak langsung bersinggungan dengan pasien, tapi elektromedik mendukung petugas medis seperti perawat dan bidan.

“Alat-alat Elektromedik itu seperti USG, rontgen yang menggunakan X-ray. Dasarnya adalah pasient safety, keamanan untuk pasien. Kalau tidak terkalibrasi dengan baik. Contohnya pada alat thermogun, seseorang yang panasnya 36 derajat bisa dianggap 38 derajat. Itulah proses alat elektromedik,” kata pria 62 tahun itu.

Bambang Guruh bersyukur bisa menjadi guru besar bidang elektromedik pertama di Indonesia. Sebab, di Indonesia belum ada cabang ilmu khusus bidang elektromedik.

“Selain itu, di dunia adanya itu clinical engineering. Tapi turunannya biomedical engineering. Makanya di Indonesia disebut biomedical engineering. Tenaga kesehatan pun begitu, sebutannya teknik biomedika. Di luar negeri ada bagian radiologi sendiri. Di indonesia masih gabung, itu yang sempat menjadi perdebatan. Saya tidak menyangka izinnya keluar,” ujarnya.

Sementara itu, Bambang Hadi Sugito, M.kes Direktur Poltekkes Kemenkes Surabaya merasa bangga dengan dikukuhkannya salah satu dosen di institusinya sebagai profesor. Terutama, Prof. Bambang Guruh adalah guru besar pertama di bidang elektromedik.

“Memang sudah lama diharapkan. Ke depan kami mengusulkan beberapa profesor selanjutnya. Karena kami sudah punya 28 doktor. Pecahnya telur ini menjadi berkah bagi kami. Tahun ini, kami akan mengusulkan dua lagi doktor di Poltekkes Surabaya untuk mendapat gelar profesor,” pungkasnya. (bas/bid)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 26 April 2024
25o
Kurs