Jumat, 1 November 2024

Isolasi Mandiri Bisa Jadi Pemicu Penularan Covid-19 di Keluarga

Laporan oleh Anggi Widya Permani
Bagikan
Ilustrasi. Grafis : dok. suarasurabaya.net

Penerapan isolasi mandiri di rumah bagi pasien positif Covid-19 dinilai belum efektif untuk menekan penyebaran virus corona jenis baru itu. Hal itu disampaikan dr Makhyan Jibril Tim Pakar Gugus Tugas Provinsi Jatim kepada Radio Suara Surabaya, Jumat (25/9/2020).

Dia mengatakan, tidak semua rumah memenuhi syarat untuk digunakan isolasi mandiri sebagaimana dalam Surat Edaran (SE) Menteri Kesehatan tentang protokol isolasi diri sendiri. Sehingga pasien yang menjalani isolasi mandiri bisa menjadi sumber penularan baru, terutama di lingkungan keluarga.

Adapun syarat rumah yang bisa digunakan isolasi mandiri menurut SE Menteri Kesehatan di antaranya, menggunakan kamar terpisah dari anggota keluarga lainnya, memiliki ventilasi yang bagus, menghindari pemakaian peralatan bersama (misal sendok, garpu, dan lainnya), dan tetap menggunakan masker selama di dalam rumah.

“Syaratnya itu kan sudah diatur dalam SE HK.02.01/Menkes/202/2020, yaitu harus punya kamar yang benar-benar sendiri. Kedua, terpisah dari keluarga yang lain. Ketiga, di rumah harus tetap pakai masker dan ventilasinya harus bagus. Kemudian sebisa mungkin tidak sharing peralatan,” jelas dr Jibril.

“Ketika dalam satu ruangan saja, kemudian tidak menggunakan masker itu 90 persen pasti kena (terpapar, red). Saking menularnya. Jadi kalau isolasi mandiri itu diusahakan beda lantai sama keluarga lainnya. Nanti kalau udah selesai isolasinya, disinfektan semuanya,” tambahnya.

dr Jibril mengimbau untuk pasien positif Covid-19 yang rumahnya tidak memenuhi syarat untuk isolasi mandiri, bisa mendatangi ke ruang isolasi yang sudah disediakan oleh pemerintah dan tidak perlu takut untuk ke rumah sakit. Misalnya saja RS Darurat di Jalan Indrapura Surabaya.

Dari data yang dihimpun, kata dia, saat ini ada 1.335 pasien yang menjalani karantina/isolasi mandiri di rumah. Jumlah tersebut sudah berkurang dari sebelumnya yaitu 1.660 pasien.

“Kami gencar mengkampanyekan di media sosial. Kemudian Polda juga membantu jemput bola, yaitu orang-orang yang karantina mandiri dengan rumah yang tidak memenuhi syarat itu dijemput dan dibawa ke RS Darurat,” kata dia. (ang)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Teriknya Jalan Embong Malang Beserta Kembang Tabebuya

Bunga Tabebuya Bermekaran di Merr

Kebakaran Pabrik Plastik di Kedamean Gresik

Surabaya
Jumat, 1 November 2024
28o
Kurs