Jumat, 19 April 2024

Malaysia Ingin Evakuasi Warganya yang Masih Tinggal di Ponpes Al-Fatah Temboro

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Kohar Hari Santoso Ketua Gugus Tracing Covid-19 Jatim saat konferensi pers di Gedung Negara Grahadi, Jumat (24/4/2020). Foto: Denza suarasurabaya.net

Sejumlah delegasi Pemerintah Malaysia datang ke Jawa Timur. Mereka ingin mengevakuasi ratusan warganya yang masih tinggal di Pondok Pesantren Al-Fatah, Desa Temboro, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan.

“Ada Wakil Dubes Malaysia, kemudian Atase Pendidikan, imigrasi, keagamaan, juga Kepolisian Malaysia. Mereka ingin santri asal Malaysia bisa dievakuasi,” ujar Kohar Hari Santoso Ketua Gugus Tugas Tracing Covid-19 Jatim, Jumat (24/4/2020).

Kohar mengatakan, tim tracing gabungan Pemprov Jatim bersama Pemkab Magetan sejak beberapa hari lalu sudah memeriksa 118 santri asal Malaysia di Ponpes Temboro, serta melakukan rapid test (tes cepat) terhadap mereka.

Dari 118 orang santri asal Malaysia itu, ada 14 orang yang hasil rapid test-nya reaktif (positif rapid test) sehingga harus menjalani isolasi selama 14 hari. Pemerintah Malaysia menginginkan, 104 orang yang hasil rapid test-nya negatif bisa dievakuasi.

“Cuman, kan, non reaktif itu bukan berarti tidak ada virusnya. Masih perlu diobservasi selama 14 hari. Kami adakan pembicaraan lebih detail teknis yang aman untuk membawa mereka seperti apa. Besok kami akan matangkan lagi lebih detail,” ujarnya.

Pemerintah Malaysia, kata Kohar, sudah menyiapkan pesawat khusus untuk mengevakuasi 104 orang warganya dari Ponpes Al-Fatah, Temboro. Kalau terjadi kesepakatan, Pemprov yang menyediakan angkutan menuju bandara.

Sementara untuk 14 orang santri asal Malaysia yang hasil tes cepatnya reaktif, Pemprov Jatim akan menerapkan swab terhadap mereka untuk menjalani tes PCR. Kalau hasilnya positif, mereka harus menjalani isolasi.

“Kalau ternyata positif ya harus kami amankan dulu, karena kalau positif nanti dibawa (pulang) ada penularan. Kecuali ada manuver khusus. Nanti detail evakuasi ini akan dibahas lebih jauh. Termasuk prosedur evakuasi untuk meminimalisir penularan,” ujar Kohar.

Ponpes Al-Fatah Temboro ini menjadi perhatian Pemprov Jatim setelah 43 santri asal Malaysia yang pulang dari pondok pesantren itu dinyatakan positif Covid-19 di negaranya. Tracing terhadap kurang lebih 5.000 santri yang masih ada di pondok sampai sekarang masih dilakukan.(den/iss/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 19 April 2024
29o
Kurs