Jumat, 26 April 2024

Mensos Juliari Pantau Penyaluran Bansos Beras dan BST Tahap VII di Surabaya

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
juliari-batubara-dan-risma-serahkan-pkh Juliari Batubara Menteri Sosial bersama Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya menyerahkan bantuan PKH kepada perwakilan KPM di Surabaya, Rabu (6/10/2020). Foto: Humas Pemkot Surabaya

Juliari P Batubara Menteri Sosial memantau langsung pencairan Bantuan Sosial Tunai (BST) Tahap VII dan distribusi Bantuan Sosial Beras (BSB) di Kota Surabaya, Rabu (7/10/2020).

Mensos Juliari menyampaikan salam dari Joko Widodo Presiden kepada masyarakat Kota Surabaya. “Saya meneruskan salam Bapak Presiden kepada masyarakat di Surabaya. Saya hadir ke berbagai kota di tanah air, termasuk Surabaya, untuk memastikan bahwa negara hadir di tengah pandemi,” katanya di Kantor Pos Besar di Kota Surabaya (7/10/2020).

Hadir dalam kegiatan itu Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya dan Faizal R. Djoemadi Dirut PT Pos Indonesia.

Ada sebanyak 225.255 KPM penerima BST di Kota Surabaya dengan total bantuan senilai Rp.67.576.500.000. Sedangkan penerima BST di seluruh Provinsi Jawa Timur untuk penyaluran sampai bulan Oktober 2020 sebanyak 1.407.701 KPM dengan nilai Rp.422.310.300.000. Penyaluran dilakukan baik melalui PT Pos maupun Bank Himbara.

Alokasi beras yang disalurkan di Provinsi Jawa Timur sebanyak 77.826.825 kilogram untuk 1.729.485 KPM PKH. Realisasi penyaluran beras dari gudang Bulog saat ini mencapai 47 persen atau sebanyak 36.959.295 kilogram. Berdasarkan data transporter, bansos beras yang didistribusikan ke KPM PKH sebanyak 29.902.290 kilogram (80.91 persen).

Selain BST, BSB, dan bansos lain dari Kemensos, pemerintah juga meluncurkan berbagai jenis bansos. “Misalnya BLT Dana Desa, Kartu Pra Kerja, kemudian dari pemerintah provinsi, kabupaten dan kota juga menyiapkan bansos. Cukup banyak. Bapak Presiden berharap, dengan berbagai bantuan tersebut dapat membantu masyarakat,” katanya.

BST merupakan bantuan sosial dari Kemensos yang diluncurkan khusus untuk masyarakat terdampak pandemi Covid-19.

“Tujuannya untuk mengurangi beban dan meningkat daya beli masyarakat akibat pandemi. Dengan bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban hidup bagi mereka yang kehilangan pekerjaan atau dirumahkan karena tempat kerjanya tidak beroperasi,” kata Mensos.

Mensos Juliari menyatakan sejak Juli lalu, BST sudah memasuki Gelombang II. Indeksnya ditetapkan sebesar Rp300 ribu/KPM/bulan selama enam bulan, atau sampai Desember 2020.

“Ini merupakan tambahan ya. Karena pada Gelombang I sudah pernah kami salurkan. Penambahan periode penyaluran pada Gelombang II ini didasarkan pada pertimbangan, bahwa dampak pandemi masih dirasakan masyarakat,” katanya.

Penerima BST ditetapkan sebanyak 9 juta KPM yang berdomisili di luar Jakarta dan Bodetabek. Mereka adalah masyarakat terdampak pandemi yang datanya diverifikasi dan validasi oleh pemerintah daerah. Data KPM BST ini dikirim ke Kemensos untuk disaring kembali sebelum akhirnya bansos disalurkan.

Dari Kantor Pos Pusat Surabaya, Mensos Juliari dan rombongan menuju Kantor Kecamatan Gayungan, Jl. Masjid Agung Tim. No.2, Gayungan, Kota Surabaya dalam rangka peluncuran BSB.

Adapun BSB merupakan bansos terbaru dari Kemensos yang baru diluncurkan pada bulan September lalu. Target atau penerima adalah KPM PKH sebanyak 9 juta keluarga. Besarnya ditetapkan sebesar 15 kg/KPM/bulan selama 3 bulan.

“Dengan BSB diharapkan bisa. membantu kebutuhan pokok KPM. Masyarakat mendapatkan beras premium dari Bulog,” katanya. (bid)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 26 April 2024
25o
Kurs