Jumat, 26 April 2024

Rektor Unesa: Sudah Tidak Ada Lagi Hambatan Pemulangan Mahasiswa

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim saat menjabat tangan salah satu orangtua mahasiswa Unesa yang sedang studi di Kampus CCNU Wuhan, Hubei, Cina, di Grahadi, Rabu (29/1/2020). Foto: Denza suarasurabaya.net

Hasil dari pertemuan Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur dengan wali mahasiswa yang putra-putrinya masih terjebak di Wuhan (lokasi awal penyebaran Virus Korona), menyimpulkan bahwa skenario pemulangan mahasiswa siap dilakukan karena tidak ada lagi hambatan, terutama dari Pemerintah China.

Prof Nur Hasan Rektor Universitas Negeri Surabaya (Unesa) mengatakan, persiapan pemulangan dari pihak Pemprov Jatim, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) hingga KBRI di Beijing sudah rampung dilakukan.

Para mahasiswa pun juga telah diberikan intruksi untuk segera melakukan persiapan jika sewaktu-waktu proses pemulangan dilakukan.

“Tinggal skenario pemberangkatan (ke Indonesia). Dari pihak pemerintah China juga tidak ada persoalan dan hambatan lagi. Para mahasiswa juga sudah dikasih tahu KBRI untuk bersiap,” kata Nur Hasan kepada Radio Suara Surabaya, Kamis (30/1/2020).

Dalam rapat yang diselenggarakan di Gedung Grahadi Surabaya, Rabu malam m(29/1/2020) tersebut membahas dua rencana proses pemulangan. Pertama, proses pemulangan dari pemerintah Indonesia. Kedua, proses pemulangan dari pihak Pemerintah China.

Namun, Khofifah Gubernur beserta para wali mahasiswa beserta pihak pemerintah Indonesia yang lain memutuskan untuk melaksanakan rencana pertama, yakni dipulangkan langsung oleh pemerintah Indonesia.

Plan A, pulang langsung karena lebih cepat penanganannya. Apalagi terkait resiko kesehatan dan supply makanan yang menurun. Plan B, skenario yang dikeluarkan pemerintah Wuhan. Kami mengusulkan skenario A, langsung dipulangkan,” paparnya.

Menurut Nur Hasan, skenario pemulangan mahasiswa ini dipertimbangkan dengan matang, agar tidak menimbulkan masalah baru di dalam negeri.

Untuk itu, Pemprov Jatim telah menyiapkan beberapa rumah sakit untuk bersiaga setelah para mahasiswa itu pulang ke Indonesia. Bahkan tenaga kedokteran beserta alat pendeteksi suhu (thermal scanner) akan disiagakan sesaat setelah para mahasiswa baru turun dari pesawat.

“Yang penting jangan sampai pemulangan ini berdampak. Jadi dimatangkan betul skenario-skenario (pemulangan) dari Menlu dan jajarannya, agar tidak terjadi persoalan lagi di negara kita,” imbuhnya.

Sebelumnya, Khofifah mengatakan bahwa dirinya mendapatkan data 248 nama mahasiswa yang sedang studi di sejumlah kampus di China, termasuk di Wuhan, dan kota lain di Provinsi Hubei.

Di hadapan orangtua mahasiswa di Grahadi, Khofifah memastikan bahwa pemerintah sedang memfinalisasi rencana evakuasi.(tin/ipg)

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 26 April 2024
26o
Kurs