Kamis, 2 Mei 2024

Bantu Pengunjung Pasar Cegah Virus Covid-19 dengan PETIS

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
PETIS, alat cuci tangan otomatis membantu masyarakat di pasar cegah penyebaran virus Covid-19. Foto: Humas ITS

Pengabdian kepada masyarakat (Abmas) yang dilakukan Laboratorium Tegangan Tinggi, Departemen Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya turut membantu kegiatan pencegahan penyebaran virus Covid-19 dengan membuat PETIS, alat pencuci tangan otomatis.

Abmas yang diketuai oleh Dr Eng I Made Yulistya Negara beserta Chairul Bahy selaku Koordinator Tim Abmas Mahasiswa ini diterapkan penggunaannya di Pasar Wonokromo, Surabaya.

Tempat tersebut dipilih karena menjadi satu di antara aspek ekonomi yang penting dalam menunjang kehidupan sehari-hari di masyarakat. Sehingga pasar menjadi tempat umum yang akan terus menghasilkan berbagai interaksi antara masyarakat sekitar.

Chairul Bahy koordinator tim yang akrab disapa Bahy ini menjelaskan bahwa orang-orang di pasar sering merasakan kekhawatiran atas penyebaran virus corona saat melakukan proses transaksi jual beli. “Tetapi sebuah kecemasan itu akan selalu terkalahkan dengan kebutuhan hidup yang harus tetap berjalan,” terang Bahy, Jumat (29/1/2021).

Sebagai satu di antara upaya mengurangi penyebaran Covid-19 yang sesuai dengan protokol kesehatan, maka Tim Abmas ITS pun membuat PETIS, alat cuci tangan secara otomatis.

Selain itu, tim yang berisi 10 orang mahasiswa ini juga melaksanakan sosialisasi mengenai pentingnya menjaga kebersihan tangan serta cara mengoperasikan alat tersebut. “Kami juga melakukan konsultasi online untuk menjaga dan merawat alat dengan pihak pengelola pasar,” papar Bahy.

Sementara itu, alat yang diberi nama PETIS memiliki teknis kerja yang hampir sama dengan pencuci tangan portable yang ada saat ini. Tetapi, terdapat beberapa tambahan fitur teknologi seperti wastafel otomatis, sabun otomatis, thermogun yang akan memberikan hasil suhu tubuh dan terhubung dengan speaker. Serta terdapat water censor detector yang akan memberikan pemberitahuan jika air pada tandon akan habis.

Untuk teknis penggunaannya, papar mahasiswa Departemen Teknik Elektro ITS ini, bahwa alat akan mengecek suhu tubuh pengguna melalui thermogun yang sudah terintegrasi dengan wastafel.

Selanjutnya pengguna dapat melakukan cuci tangan dengan sabun secara otomatis tanpa bersentuhan dengan alat. “Hal ini bertujuan untuk meminimalisir sentuhan yang berdampak pada penyebaran virus,” kata Bahy.

Dalam proses pembuatannya, pada awalnya Bahy dan tim melakukan brainstorming ide dengan dosen dan asisten laboratorium beserta mitra PD Pasar Surya. Selanjutnya, dilakukan perencanaan pembelian alat dan bahan.

Kegiatan ini juga menggandeng berbagai stakeholder seperti alumni ITS untuk pembuatan sensor thermogun dan pembuat wastafel ahli untuk pembuatan alat PETIS ini.

Keunggulan yang ditawarkan oleh PETIS yaitu dapat memeriksa suhu tubuh masyarakat yang ingin ke pasar. Sehingga memudahkan petugas untuk menyeleksi pembeli yang mengalami demam. “Maka petugas dapat mengambil tindakan kepada pembeli tersebut agar tidak diperbolehkan masuk ke pasar,” kata Bahy.

Selain itu, lanjut Bahy, dengan adanya keran air dan sabun otomatis ini diharapkan dapat mengurangi sentuhan terhadap bidang. Keunggulan lainnya yaitu terdapat Alarm Water Detector yang mampu memberikan alarm jika terdapat kekurangan air pada tandon alat PETIS. “Sehingga dapat segera diisi secepat mungkin,” lanjut Bahy.

Sementara itu, pelaksanaan kegiatan abmas ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan yakni dengan menjaga jarak, memakai masker dan rajin menjaga kebersihan tangan. “Sehingga dapat membantu mengurangi penyebaran virus terutama pada pasar tradisional dan dapat menurunkan angka kasus Covid-19,” pungkas Bahy.(tok/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Kamis, 2 Mei 2024
27o
Kurs