Sabtu, 27 April 2024

Fakultas Vokasi Bentuk Kesetaraan Pendidikan Akademik dan Vokasi

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
flyer

Kebijakan baru, seleksi masuk program sarjana terapan atau vokasi resmi dikelola oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), maka mulai tahun ini ITS membuka kesempatan lebih luas bagi para calon mahasiswa melanjutkan pendidikan tinggi ke Fakultas Vokasi (FV) ITS lewat tiga pilihan jalur seleksi.

Dr Siti Machmudah ST MEng., Direktur Pendidikan ITS menyampaikan pilihan jalur seleksi ini sama dengan mekanisme jalur penerimaan program sarjana. Ketiga pilihan jalur itu, adalah Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dengan kuota 20 persen, Seleksi Bersama Masuk PTN (SBMPTN) kuota 30 persen, dan sisanya Seleksi Kemitraan dan Mandiri (SKM).

“Dengan total daya tampung untuk jalur SNMPTN sebanyak 176, jalur SBMPTN sebanyak 264, serta SKM sebanyak 440 mahasiswa,” terang Dr Siti Machmudah ST MEng, Senin (18/1/2021).

Tentang perubahan kebijakan mekanisme seleksi ini, Prof Ir Muhammad Sigit Darmawan MEngSc PhD., Dekan FV ITS menyambutnya dengan baik. Menurutnya, Forum Pendidikan Tinggi Vokasi Indonesia (FPTVI) sudah memperjuangkan perubahan ini cukup lama.

“Usulan tersebut baru disetujui oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada tahun 2021 ini bersamaan dengan dibentuknya Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi,” kata guru besar yang biasa disapa Sigit ini.

Sigit menilai bahwa kebijakan tersebut sebagai bentuk kesetaraan antara Pendidikan Akademik dan Vokasi. Melihat selama ini, seleksi masuk Pendidikan Vokasi pada umumnya dilakukan terpisah setelah seleksi Pendidikan Akademik.

Hal tersebut memungkinkan mayoritas peserta memilih vokasi karena terpaksa dan menjadi pilihan terakhirnya, bukan karena kesadaran sedari awal. “Maka, penyelenggaraan seleksi secara bersamaan ini menjadikan para peserta harus sudah memutuskan pilihan sesuai passion-nya dan bukan karena keterpaksaan,” kata Sigit.

Karena itu, Guru Besar Teknik Infrastruktur Sipil ITS tersebut menilai bahwa secara tidak langsung, dengan sistem yang baru ini, kualitas calon mahasiswa vokasi juga akan lebih baik dibandingkan bila seleksinya dilakukan paling akhir.

“Di samping itu, skema SNMPTN dan SBMPTN tersebut memberikan kemungkinan bagi FV ITS untuk mendapatkan calon mahasiswa dari seluruh Indonesia yang mana agak sulit dilakukan bila memakai skema lama,” tambah Sigit.

Meminimalisir kebingungan terkait perubahan mekanisme seleksi ini, Sigit menyampaikan, sebenarnya kriteria penerimaan dengan skema SNMPTN, SBMPTN, dan SKM ini tidak akan berbeda jauh dengan kriteria yang digunakan melalui sistem penerimaan program Vokasi pada tahun 2020 lalu.

Yakni untuk jalur SNMPTN kriterianya hampir sama dengan kriteria jalur prestasi yang dilakukan pada seleksi Vokasi pada tahun 2020, yaitu memakai nilai rapor dan prestasi yang dimiliki para peserta.

Sigit menambahkan, kriteria untuk jalur SBMPTN hampir sama dengan kriteria jalur reguler yang ada pada seleksi program Vokasi pada tahun sebelumnya, yaitu memakai nilai Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) sebagai kriteria utama.

“Demikian pula halnya dengan jalur SKM yang kriterianya hampir sama dengan jalur mandiri pada tahun lalu, yaitu memakai nilai UTBK sebagai kriteria utama,” papar Sigit menjelaskan.

Semakin terbukanya peluang bagi calon mahasiswa baru untuk berkuliah di ITS ini, lanjut Sigit menuntut para lulusan SMA/MA/SMK/MAK untuk mengenali passion-nya sebelum memilih program studi.

Bagi yang lebih menyukai hal-hal bersifat praktik, maka pilihan yang tepat adalah program Vokasi ITS yang mempunyai susunan kurikulum bersama dunia industri. “Sehingga lulusannya diharapkan dapat langsung diserap oleh industri. Salah satunya adalah dengan kewajiban kegiatan magang industri selama satu semester,” tegas Sigit.

Program studi di FV ITS hanya menerima peserta lulusan SMA/MA jurusan IPA dan lulusan SMK/MAK dari jurusan yang relevan dengan program studi yang dituju. Hal ini merujuk pada Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 06/D.D5/KK/2018 tanggal 7 Juni 2018 tentang Spektrum Keahlian Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/ Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK).

Adapun FV ITS memiliki delapan program studi yang dapat dipilih, yakni Teknologi Rekayasa Manufaktur, Teknologi Rekayasa Konstruksi Bangunan Air, Teknologi Rekayasa Konversi Energi, Teknologi Rekayasa Pengelolaan dan Pemeliharaan Bangunan, Teknologi Rekayasa Kimia Industri, Rekayasa Teknologi Instrumentasi, Teknologi Rekayasa Otomasi, serta Statistika Bisnis.(tok/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Sabtu, 27 April 2024
26o
Kurs