Jumat, 1 November 2024

Hasil PPKM Mikro Jatim: Keterisian Tempat Tidur Isolasi dan ICU di Bawah 60 Persen

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
khofifah-indar-parawansa Khofifah Gubernur Jatim. Foto: Humas Pemprov Jatim

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur mengeklaim, pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Skala Mikro di Jatim efektif menurunkan penyebaran Covid-19.

Seperti diketahui, PPKM Mikro tahap pertama berlaku di Jatim sejak 9 Februari lalu dan akan berakhir 22 Februari mendatang. Sejumlah indikator epidemiologis, menurut Khofifah, menunjukkan hasil menggembirakan.

“Hari ini kita telah melakukan evaluasi dari PPKM baik itu PPKM tahap pertama, kedua, maupun PPKM Mikro. Dari data yang ada kami melihat bahwa terdapat banyak hasil yang menggembirakan dari berbagai Indikator Epidemiologis,” kata Khofifah, Minggu (21/2/2021).

Selama pelaksanaan PPKM Mikro, dia mengungkapkan, jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di ruang isolasi biasa maupun ICU di rumah sakit yang ada di Jawa Timur menurun.

Tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) ruang isolasi biasa di Jatim turun dari sebelumnya 79 persen menjadi 46 persen. Sedangkan BOR ICU turun dari 72 persen menjadi 57 persen.

Berdasarkan data tersebut, tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit yang ada di Jawa Timur kembali sesuai dengan syarat dari WHO, yakni di bawah 60 persen dari kapasitas tempat tidur yang ada.

Khofifah juga mengeklaim, sebelum pelaksanaan PPKM Mikro ada 210 rukun tetangga (RT) zona merah di Jatim sesuai dengan kriteria Gugus Tugas Covid-19 Nasional. RT terkategori zona merah ada 10 rumah yang diketahui penghuninya positif Covid-19.

Menjelang akhir PPKM Mikro ini, Khofifah bilang, RT yang terkategori zona merah di Jawa Timur sudah tidak ada. Tidak hanya itu dia juga menyebutkan, daerah terkategori zona merah di Jatim juga turun.

Pada awal 2021 lalu Jawa Timur memiliki 8 kabupaten/kota terkategori zona merah Covid-19. Berdasarkan data terbaru Gugus Tugas Covid-19 pekan lalu, daerah zona merah di Jatim tinggal 1 kabupaten saja, yaitu Kabupaten Jombang.

Khofifah pun menyimpulkan, PPKM jilid pertama, kedua, dan PPKM Mikro menunjukkan hasil signifikan. Meski demikian, menurutnya masih perlu upaya lebih besar untuk menurunkan penyebaran Covid-19 di Jatim melalui perpanjangan PPKM Mikro.

Dia berharap semua masyarakat di Jatim jangan sampai lengah dan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. Yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilisasi dan interaksi.

“Pelaksanaan PPKM Mikro tahap pertama ini memang mampu menurunkan penyebaran Covid-19, tapi saya minta masyarakat jangan lengah dan terus meningkatkan disiplin penerapan prokes,” katanya.

Selain itu, Khofifah juga meminta sejumlah kepala daerah yang mampu menekan laju penyebaran Covid-19 di daerahnya agar memberikan rekomendasi strategis. Harapannya supaya strategi itu dapat diadopsi daerah lainnya.

“Kami mohon para wali kota dan bupati menyampaikan upaya strategis yang dilakukan sehingga bisa diadopsi di kota dan kabupaten lain. Ini akan menjadi percontohan pelaksanaan agar PPKM Mikro selanjutnya di Jatim berlangsung optimal,” ujarnya.(den)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Teriknya Jalan Embong Malang Beserta Kembang Tabebuya

Bunga Tabebuya Bermekaran di Merr

Kebakaran Pabrik Plastik di Kedamean Gresik

Surabaya
Jumat, 1 November 2024
27o
Kurs