Rabu, 24 April 2024

Jawa Timur Perketat Masuknya Pekerja Migran Jelang Lebaran

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Ilustrasi. Satgas Perlindungan TKI KJRI Hong Kong mendata para pekerja migran Indonesia di Bandar Udara Internasional Hong Kong sebelum bertolak menuju Tanah Air, Jumat (1/5/2020). Mereka pulang secara mandiri karena kontrak kerja dan masa izin tinggal telah habis. Foto : KJRI Hong Kong

Pemprov Jatim dibantu jajaran TNI dan Polri serta instansi terkait kini mulai menyiapkan pengetatan masuknya Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang pulang kampung ke Jawa Timur. Para pekerja yang datang dari luar negeri itu bakal dilakukan karantina sesuai tiba di Jawa Timur.

“Kedatangan PMI atau TKI melalui bandara akan dipantau secara ketat. Dari pihak imigrasi akan mengecek paspor PMI yang datang. Termasuk turis atau warga yang balik dari luar negeri. Dipastikan dulu riwayat perjalanannya apa pernah ke India juga. Kalau iya, maka akan dikarantina terlebih dahulu untuk diobservasi,” kata Mayjen TNI Suharyanto Pangdam V/Brawijaya, Senin (26/4/2021).

Nantinya, para PMI yang datang akan dikarantina di Wisma Haji (Asrama Haji Sukolilo Surabaya) selama dua hari. Lalu diswab PCR. Yang positif akan dirawat di RS Lapangan Indrapura dan yang negatif bisa kembali daerah kabupaten atau kota asalnya.

Untuk memastikan koordinasi, Pangdam bersama Irjen Pol Nico Afinta Kapolda Jatim, dan Heru Tjahjono Plh. Sekdaprov Jatim, melakukan rapat virtual dengan Bupati Walikotaserta Dandim dan Kapolres se-Jatim. Dalam koordinasi tersebut, Pangdam meminta pemkab dan pemkot untuk membantu menyiapkan tempat karantina bagi PMI.

“Jadi yang negatif dan kembali ke daerah asalnya, maka dilakukan karantina lagi selama tiga hari. Lalu diswab PCR ulang. Jika masih negatif maka bisa kembali ke keluarga masing-masing,” ungkapnya seperti dalam laman Kominfo Jatim.

Prosedur itu, kata dia, dilakukan untuk memastikan agar tidak ada penyebaran Covid-19 varian baru dari India yang kini menjadi sorotan seluruh dunia.

“Seperti kita ketahui bersama, situasi yang berkembang, khususnya terkait Covid-19 di beberapa negara di luar Indonesia, baik di Amerika, Amerika Latin, di Eropa, di Asia Selatan, dan yang ekstrem mungkin para anggota pun mengetahui yaitu di India. Terjadi lonjakan peningkatan Covid-19 yang luar biasa,” ujarnya.

“Jangan sampai, kejadian yang seperti saya sampaikan di luar Indonesia ini juga menimpa negara kita, bahkan di Jatim. Untuk kemarin saja, hampir 2.000 PMI. Ini menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan,” ungkapnya.

Apalagi, lanjut dia, para PMI disinyalir membawa virus-virus varian baru yang belum terdeteksi. “Ini pun menjadi pokok perhatian kita bahwa personel gabungan nanti disamping melaksanakan penyekatan pengamanan larangan mudik, juga akan dilibatkan dalam proses pengurusan PMI,” pungkasnya.(iss/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Rabu, 24 April 2024
26o
Kurs