Sabtu, 11 Mei 2024

Kejujuran dan Keterbukaan Kunci Sukses Siswa di Sekolah

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Berjarak dan tetap pakai masker saat belajar di dalam kelas. Siswa siswi SMPN 4 Surabaya wajib patuh protokol kesehatan selama di lingkungan sekolah dan jam belajar pada hari pertama PTM pada Senin (6/9/2021). Foto: Totok suarasurabaya.net

Oki Earlivan Owner Edulab Indonesia mengatakan, dalam pendidikan di luar negeri, kejujuran dan keterbukaan akan membantu siswa sukses di sekolah.

Dua hal ini menurut Oki bila terinternalisasi sejak dini dalam diri siswa, ketika dia besar nanti akan lebih mudah membentu karakternya.

“Yang pertama diajarkan adalah keterbukaan terhadap kondisi, karena di sini tidak ada judgement. Justru semakin terbuka semakin banyak support yang didapatkan,” kata Oki kepada Radio Suara Surabaya, Selasa (5/10/2021).

Lalu terkait dengan kejujuran, menurutnya akan menjadi akar dari kesuksesan siswa tersebut. “Semakin jujur apa adanya, maka dia bisa membedakan mana yang salah mana yang tidak,” Oki melanjutkan penjelasannya.

Dia menambahkan, peran guru di luar negeri dalam mendidik siswanya hanya sebagai fasilitator.

Ini karena menurut Oki literasi digital dan literasi membaca siswa di sana sudah cukup tinggi.

“Metodologi dalam mengajar siswa kalau di sini banyak yang mandiri, karena mungkin digital dan reading literacy-nya tinggi. Guru mungkin 80-90 persen hanya sebagai fasilitator,” tuturnya.

Oki bilang, siswa di sana dituntut lebih banyak membaca daripada mengerjakan soal, untuk merangsang siswa agar seimbang dalam menggunakan otak kanan dan kirinya.

Capaian siswa pun harus dilaporkan ke pemerintah, apakah hasil ujian nasionalnya kompetitif atau tidak sehingga supervisinya pun kuat.

Dalam kesempatan tersebut Oki berharap agar pemerintah membangun sistem pendidikan yang komprehensif, bukan hanya persoalan sarana dan prasarananya saja agar guru Indonesia bisa bersaing dengan guru di luar negeri.

“Guru-guru di Indonesia tidak ada yang tidak bisa. Tergantung bagaimana pemerintah membangun yang komprehensif, bukan teknikal, bukan hanya sarana prasarana. Tapi nilai pendidikan itu ada dalam nilai kejujuran, ingin tahu, pembelajar, nilai yang positif harus ditanamkan sebelum bicara fasilitas,” pungkasnya.(dfn/ipg)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Sabtu, 11 Mei 2024
31o
Kurs