Jumat, 29 Maret 2024

Kemendikbudristek Bersama Twitter Kuatkan Literasi Medsos untuk Pelajar SMP

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Ainun Na’im Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek dengan Agung Yudhawiranata Chief Representative Twitter Asia Pasific di Jakarta secara daring di Jakarta, Kamis (24/6/2021). Foto: Faiz suarasurabaya.net

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menjalin kerja sama dengan Twitter dalam rangka “Penguatan Literasi Media Sosial”.

Program ini ditujukan bagi peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP), yang mana usia ini disebut sebagai usia pengguna pemula media sosial.

Ainun Na’im Pelaksana Tugas Sekjen Kemendikbudristek dengan Agung Yudhawiranata Chief Representative Twitter Asia Pasific di Jakarta menandatangani kerja sama itu secara daring dari Jakarta, Kamis (24/6/2021).

“Kami harap, edukasi literasi media sosial untuk generasi muda bisa mendorong penguatan karakter dan pembentukan Profil Pelajar Pancasila,” kata Ainun setelah penandatanganan.

Ainun menilai, edukasi penggunaan media sosial bagi siswa usia SMP merupakan inisiasi baik dan selaras dengan penanaman nilai-nilai karakter seorang Pelajar Pancasila.

“Bijak dalam menggunakan media sosial sejak dini turut membentuk karakter yang baik, terutama membiasakan diri berpikir kritis, kreatif, dapat bekerja sama, menghargai diri sendiri dan orang lain, serta memiliki empati,” ujarnya.

Kolaborasi ini, kata Ainun, akan menghasilkan silabus dan modul pembelajaran literasi media sosial bagi siswa, guru, dan tenaga kependidikan jenjang SMP.

Program ini akan jadi dukungan edukasi literasi media sosial untuk siswa SMP yang usianya rata-rata jadi pengguna pemula media sosial. Kemendikbudristek mengapresiasi dukungan Twitter dalam gotong royong memajukan pendidikan ini.

“Kami menyambut baik kolaborasi ini. Semoga memberikan dampak yang positif bagi seluruh warga pendidikan,” ujar Ainun.

Agung Yudhawiranata Chief Representative Twitter Asia Pasific mengakui, literasi media sosial telah menjadi masalah yang terus berlangsung di Indonesia. Batas usia pengguna Twitter, dan juga platform media sosial lainnya, adalah 13 tahun.

“Tujuan utama Twitter untuk melayani percakapan publik. Kami hadir untuk bisa menciptakan ruang yang aman agar orang-orang dapat mencari informasi, berbagi perspektif, dan bertukar pikiran dengan siapa saja dari berbagai penjuru dunia,” ujarnya.

Caranya, dengan mengatasi tantangan peningkatan kesenjangan literasi media sosial, dan literasi digital yang belum menjadi bagian dari kurikulum pelajaran formal.

Dia berharap kerja sama antara Kemendikbudristek dan Twitter ini bisa membantu anak muda Indonesia untuk lebih mudah menavigasi diri mereka di ranah digital.(faz/tin/den)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Porsche Seruduk Livina di Tol Porong

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 29 Maret 2024
27o
Kurs