KPK Masih Mencari Unsur Pidana dalam Rencana Penyelenggaraan Formula E di Jakarta

Ali Fikri Pelaksana Tugas Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengatakan, penyelidikan kasus dugaan korupsi rencana penyelenggaraan Formula E di Jakarta tahun 2020, masih berjalan.

Penyelidik KPK terus mengumpulkan data dan informasi yang nantinya bisa menjadi bukti.

“Kami memastikan penyelidikan KPK terhadap penyelenggaraan Formula E masih berproses. Tim penyelidik masih terus mendalami berbagai data dan Informasi, serta mengumpulkan keterangan yang dibutuhkan,” ujarnya di Jakarta, Sabtu (13/11/2021).

Menurut Ali, setiap penanganan dugaan korupsi yang dilakukan KPK tidak bisa ditentukan durasi waktunya. Ada yang cepat, dan ada yang butuh waktu tahunan.

“Setiap penanganan perkara di KPK tentu tidak bisa dipercepat atau diperlambat. Seluruhnya didasarkan pada kecukupan bukti-bukti yang membuat terangnya suatu konstruksi peristiwa pidana korupsi,” imbuhnya.

Dia menegaskan, KPK cuma menindaklanjuti suatu perkara dugaan korupsi ke proses penyidikan kalau cukup bukti.

Terkait dugaan korupsi rencana penyelenggaraan Formula E, Ali bilang KPK akan menetapkan tersangka kalau menemukan adanya unsur pidana.

Tapi, kalau tidak ada bukti atau unsur pidana, KPK akan menghentikan penyelidikan.

“Kami harap publik memberi kesempatan KPK untuk fokus bekerja, dan tidak mengembuskan opini mau pun kesimpulan prematur yang justru akan kontraproduktif,” tegas Ali Fikri.

Sebelumnya, KPK menerima dokumen setebal 600 halaman terkait rencana penyelenggaraan Formula E dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Dokumen tersebut lalu diperiksa KPK dalam proses penyelidikan.

Sekadar informasi, Jakarta sebelumnya akan menjadi tuan rumah balap mobil listrik pada bulan Juni 2020. Tapi, rencana itu batal karena terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia.

Kemudian, Jakarta kembali mendapat kesempatan menjadi tuan rumah balap seri Formula E yang akan berlangsung tanggal 4 Juni 2022.(rid/iss)