Minggu, 5 Mei 2024

Mahasiswa UM Surabaya Panen Sayuran Hasil Tanaman Hidroponik

Laporan oleh Manda Roosa
Bagikan
Mahasiswa Univ. Muhammadiyah Surabaya bersama warga RT 7 RW 3 Kelurahan Kendangsari Kecamatan Tenggilis Mejoyo menanam poc coy dengan teknik hidroponik, Jumat (14/10/2021) Foto: Manda Roosa suarasurabay.net

Sayuran pok coy terlihat tumbuh subur, sementara kangkung dan selada baru saja dipanen minggu lalu. Beberapa mahasiswa, dari Himpunan Mahasiswa Program Studi Akutansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) bersama warga RT 7 RW 3 Kelurahan Kendangsari Kecamatan Tenggilis Mejoyo, sibuk menyiapkan gelas sebagai media tanam beragam sayuran dengan teknik hidroponik.

Inilah pemandangan yang telihat saat mengunjungi green house di kawasan Kendangsari. Para mahasiswa ini sedang melaksanakan Program Kampoeng Hidroponik,

Zainal Rusdi Ketua Tim menjelaskan jika program Kampoeng Hidroponik merupakan Program Pengembangan Pemberdayaan Desa (P3D) Kementerian Pendidikan, kebudayaan, Riset dan Teknologi dan sudah berjalan selama lima bulan “Berdasar dari kementerian hanya berlangsung lima bulan saja, tapi meski programnya usai, kami akan terus memberikan pendampingan,” jelas Zainal saat ditemui suara surabaya.net di lokasi green house, Jumat(15/10/2021)..

Program pengabdian kepada masyarakat ini kata Zainal, untuk meningkatkan pangan dan ketahanan pangan, selain itu juga untuk meningkatkan ekonomi warga sekitarnya. “Apalagi di tengah pandemi seperti sekarang ini,” papar Zainal.

Yang membuat green house ini berbeda dengan yang lain, adalah budidaya ikan lele, yang diletakan persis di bawah paralon yang berisi media tanam hidroponik.

“Jadi di bawah ada kolam lele, dari air kolam ini dialirkan untuk pengairan hidroponik, jadi sekali panen bisa dua komoditas langsung,” papar Zainal.

Ia pun melibatkan warga sekitar untuk mengembangkan teknik hidroponik bersama-sama. “Yang kami ajak, warga sekitar dengan kualifikasi warga yang mau dan ulet, karena hidroponik ini tidak bisa sekali tanam terus ditinggal, tapi harus dipantau setiap hari,” kisah Zainal yang mengetuai timnya yang berjumlah 16 orang.

Setelah lima bulan berjalan, kini masyarakat sekitar bisa merasakan hasilnya. “Hasilnya, minggu lalu kita sudah panen 7 kilogram kangkung, dan 10 kilogram pok coy,” ungkapnya. Sayuran ini kata Zainal sebagian dibagikan ke warga dan sebagian lagi dijual, dan hasil penjualan digunakan untuk pengembangan ternak ikan lele. (man/ipg)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Minggu, 5 Mei 2024
28o
Kurs