Jumat, 19 April 2024

Masyarakat di Sekitar Gunung Semeru Diminta Waspadai Lahar Hujan

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Gunung Semeru kembali mengeluarkan awan panas guguran dengan jarak luncur kurang lebih 4,5 kilometer pada Sabtu (16/1/2021), sekitar pukul 17.24 WIB. Foto: Istimewa

Masyarakat yang ada di sekitar Gunung Semeru diminta untuk terus waspada dan antisipasi jika hujan kembali turun. Karena dikhawatirkan akan terjadi lahar hujan, yakni lahar dingin erupsi yang turun ke bawah, mengalir melalui sungai-sungai.

Thoriqul Haq Bupati Lumajang mengatakan, pascaerupsi pada Sabtu (16/1/2021) lalu, lahar panas masih menumpuk hingga 4,5 kilometer dari kawah. Untuk itu, pentingnya untuk dilakukan pemantauan lokasi curah hujan di sekitar kawah Gunung Semeru.

Karena beberapa waktu yang lalu, lanjutnya, tiba-tiba turun hujan di daerah puncak gunung meski daerah lereng tidak. Jika tidak waspada, ditakutkan lahar dingin bisa sampai hingga ke pemukiman warga.

“Antisipasinya ini harus betul-betul dilihat, dilakukan pemetaan, kalau ada lahar dingin (lahar hujan) turun kira-kira mengenai pemukiman apa tidak,” kata Thoriq Bupati kepada Radio Suara Surabaya, Minggu (17/1/2021).

Apalagi, saat ini sebagian warga sudah banyak yang kembali dari pengungsian ke rumah masing-masing. Sebagian besar dari mereka bekerja sebagai petani dan peternak yang lokasinya berdekatan dengan aliran sungai.

“Kadang warga di sekitar Semeru pergi ke sawah, ke tempat ternak yang berdekatan dengan arus sungai lahar Semeru. Ini yang harus berulang kali kita sampaikan,” tegasnya.

Meski begitu, ia meminta masyarakat untuk tetap tenang. Karena saat ini, kondisi Gunung Semeru terpantau kondusif meski saat ini berstatus Level II atau Waspada.

“Sejak tadi malam pukul 23.00 WIB hingga hari ini, masyarakat sudah dalam kondisi kondusif karena guguran awan panas yang dampaknya turun hujan debu, tadi malah sudah mulai reda,” kata Thoriq Bupati.

Mengenai laporan masyarakat Probolinggo yang terdampak erupsi Gunung Semeru, Thoriq menjelaskan, itu dikarenakan angin yang mengarah ke utara dan membawa debu abu vulkanik hingga ke Probolinggo.

“Ada kekhawatiran ‘kok sampai Probolinggo?’ padahal di lereng Semeru terdekat di Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro debu sudah tidak ada. Tapi kena angin yang kebetulan mengarah ke utara,” lanjutnya.

Sebelumnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi bahaya erupsi Gunung Semeru seperti awan panas guguran dan guguran batuan dari kubah lava ke sektor tenggara dan selatan dari puncak.

“Jika terjadi hujan dapat terjadi lahar dingin di sepanjang aliran sungai yang berhulu di daerah puncak Gunung Semeru, sehingga harus diwaspadai,” kata Hendra Gunawan Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM.(tin)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 19 April 2024
26o
Kurs