Kamis, 25 April 2024

Molnupiravir Belum Dapat Izin sebagai Obat Terapi Covid-19 di Indonesia

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Ilustrasi - Varian baru virus Coronavirus, Covid-19 SARS-CoV-2. Foto: Shutterstock/Antara

Wiku Adisasmito Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 mengatakan, obat antivirus Mulnopiravir masih perlu menjalani tahapan uji coba sebelum mendapat rekomendasi sebagai obat terapi penyembuhan infeksi Virus Corona.

Mulnopiravir obat yang awalnya dikembangkan di Amerika Serikat untuk mengatasi influenza, belakangan ramai disebut efektif mencegah fatalitas pada orang yang positif Covid-19.

Sekarang, Molnupiravir dalam proses pengajuan izin kepada Food and Drugs Administration (FDA) atau badan pengawas obat dan makanan di Amerika Serikat.

Menurut Wiku, sebelum bisa dipakai di Indonesia untuk mengobati Covid-19, Molnupiravir juga harus melalui serangkaian pengetesan di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

“Sama halnya dengan di Amerika Serikat, sebelum dapat digunakan di Indonesia tentu saja obat Molnupiravir terlebih dahulu harus menjalani tahapan yang dipersyaratkan oleh BPOM,” ujarnya di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (7/10/2021).

Tahapan itu mulai dari proses penemuan dan pengembangan, sampai tahap pengawasan keamanan konsumsi obat di masyarakat.

Profesor Wiku mengingatkan, obat-obatan untuk setiap pasien Covid-19 berbeda, menyesuaikan kondisi individu termasuk tingkat keparahannya.

Maka dari itu, anjuran dokter sangat penting dalam terapi pengobatan. Masyarakat tidak disarankan mengkonsumsi obat tanpa rekomendasi dan pengawasan dokter.

Lebih lanjut, Wiku menegaskan Pemerintah Indonesia berkomitmen meningkatkan aksesibilitas vaksin dan obat Covid-19 buat semua lapisan masyarakat.

“Pemerintah Indonesia juga membuka peluang buat peneliti dalam negeri berinovasi menemukan vaksin juga obat Covid-19 yang aman dan efektif,” tegasnya.

Dia menambahkan, inovasi itu harus memenuhi standar nasional dan internasional, serta mematuhi seluruh tahapan pengembangan vaksin dan obat yang baku secara global.

Hal itu menjadi syarat penting yang harus dipenuhi supaya obat atau vaksin yang dihasilkan Indonesia terjamin keamanan dan kemanjurannya.(rid/rst)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 25 April 2024
27o
Kurs