Jumat, 26 April 2024

Pandemi, Filmmakers Surabaya Konsentrasi Garap Film Pendek

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Ilustrasi. Foto: Pixabay

Pandemi Covid-19 mengharuskan aktivitas produksi film terhenti. Di Surabaya, anak-anak muda pembuat film atau filmmakers pilih memproduksi film pendek.

Sol Amrida pengajar jurusan Produksi Film dan anggota Departemen Film Dewan Kesenian Jawa Timur (DKJT) membenarkan bahwa di masa pandemi Covid-19 ini seluruh aktivitas produksi film khususnya di Kota Surabaya memang terdampak. Aktivitas produksi film berhenti.

“Seluruh aktivitas produksi berhenti. Tetapi kemudian, seiring perubahan kondisi dan situasi, anak-anak muda, komunitas pembuat film, dan para filmmakers muda lebih memilih produksi film pendek, ” terang Sol Amrida, Selasa (30/3/2021).

Ditengah keterbatasan dan penerapan pembatasan kegiatan masyarakat, lanjut Sol Amrida, anak-anak muda pembuat film ini dengan tekun terus belajar. Dan kemudian lahirlah beberapa film pendek dengan segala keterbatasan terdampak pandemi Covid-19 yang belum usai.

Sol Amrida mencontohkan bahwa di kelas jurusan film SMK Dr. Soetomo, Surabaya, pembelajaran produksi film masih tetap dilaksanakan di masa pandemi Covid-19, dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan wajib dipatuhi seluruh peserta pembelajaran.

“Mereka di jurusan produksi film, wajib tetap mengikuti proses pembelajaran. Tetapi dengan kepatuhan protokol kesehatan yang ketat. Proses pembelajaran tetap harus dilakukan,” kata Sol.

Paling tidak 10 judul film pendek dihasilkan siswa siswi SMK Dr. Soetomo, selama masa pembelajaran di pandemi Covid-19. Seluruh siswa dilibatkan dengan pembagian tugas sesuai dengan sebuah proses produksi film profesional.

“Siswa bersama anak-anak muda pembuat film di Surabaya setidaknya menghasilkan 10 film pendek dengan berbagai jenis genre dan judul yang berbeda-beda, ” tambah Sol.

Menyadari bahwa sebuah film merupakan hasil kerja kolaboratif, maka Sol Amrida berharap setelah pandemi usai para filmmakers bersama stakeholders bersama-sama memberikan dukungan bagi perfilman negeri sendiri.

“Kolaborasi dibutuhkan. Antara filmmakers dan stakeholder kota ini, agar kedepan nanti perfilman mendapat tempat bagi anak-anak muda juga. Setelah pandemi nanti, semoga perfilman tetap ada dan terus berproduksi atau berkarya, ” pungkas Sol Amrida.(tok/iss/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 26 April 2024
32o
Kurs