Jumat, 19 April 2024

Pendukung Trump Geruduk Gedung Capitol, Tentang Pengesahan Joe Biden

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Pendukung Trump menduduki Gedung Capitol, Rabu (6/1/2021) waktu setempat. Foto: Reuters

Ratusan pendukung Presiden Donald Trump pada Rabu (6/1/2021) waktu setempat menyerbu gedung Kongres Amerika Serikat, Capitol, dalam upaya membatalkan kekalahan Trump pada Pilpres 2020. Para pendukung Trump ini memaksa Kongres menunda sidang yang akan mengesahkan kemenangan Presiden terpilih Joe Biden.

Dengan senjata dan gas air mata, aparat kepolisian mengevakuasi para anggota dan berusaha melakukan penyisiran di Gedung Capital terhadap para pendukung Trump, yang bermunculan di aula Kongres dalam peristiwa mengejutkan yang disiarkan ke seluruh dunia.

Seorang pemrotes berhasil menduduki panggung Senat dan meneriakkan, “Trump menang pemilihan.”

Massa diketahui merobohkan barikade dan bentrok dengan polisi sementara ribuan orang turun ke halaman Gedung Capitol.

Tiga jam kemudian, polisi menyatakan Gedung Capitol aman sesaat setelah pukul 17.30 waktu setempat.

Tayangan video memperlihatkan para pendukung Trump menghancurkan jendela dan polisi menggunakan gas air mata di dalam gedung parlemen.

Dilansir Antara, Robert Contee Kepala Kepolisian Metropolitan Washington mengatakan massa menggunakan bahan kimia yang membuat pedih kepada aparat hingga membuat beberapa di antaranya mengalami luka. Seorang warga sipil dilaporkan tewas usai ditembak selama kerusuhan berlangsung, menurut lansiran media setempat.

FBI mengungkapkan pihaknya telah melucuti dua benda diduga alat peledak.

Peristiwa itu merupakan serangan paling menghancurkan terhadap bangunan sangat penting tersebut sejak militer Inggris membakarnya pada 1814, menurut Capitol Historical Society.

Peristiwa kerusuhan itu berkecamuk setelah Trump, yang sebelum pemilu menolak menyerahkan kekuasaan secara damai jika dirinya kalah, berpidato di hadapan ribuan pemrotes. Dalam pidatonya, Trump mengulangi klaim tidak berdasar bahwa pemilihan presiden telah dirampas darinya akibat kecurangan dan penyimpangan yang meluas.

Twitter lantas membatasi para pengguna untuk membagikan lagi video Trump. Sementara itu, Facebook menghapus semua video tersebut untuk menghindari kemunculan risiko kekerasan.

Mike Pence Wakil Presiden, yang memimpin sidang gabungan di Kongres, sudah dibawa keluar dari ruang Senat.(ant/dfn/lim)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 19 April 2024
29o
Kurs