Jumat, 26 April 2024

Peringatan Hari Kartini PDIP, Kiky Saputri Komika Cerita Batal Jadi Politisi Kemudian Jadi Guru

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Tina Toon dalam Talk Show memperingati Hari Kartini dengan tema: "Perspektif Generasi Milenial Tentang Kartini" yang diselenggarakan oleh DPP PDIP bidang Kesehatan, Perempuan, dan Anak, di kantor pusat partai di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Rabu (21/4/2021). Foto: Faiz suarasurabaya.net

Kiky Saputri komedian tunggal atau stand up comedian menjadi salah satu pembicara di perayaan Hari Kartini yang digelar DPP PDI Perjuangan (PDIP) di kantor pusat partai di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Rabu (21/4/2021).

Kiki menyampaikan dirinya memaknai peringatan Hari Kartini dengan semangat mempunyai mimpi. Bagi Kiky, mulai dari hal sederhana dengan bermimpi, semua perempuan bisa punya kesempatan dan kesetaraan yang sama dengan para pria. Semua perempuan bisa mengenyam pendidikan, karir hingga kesempatan – kesempatan lain.

“Kalau kita bicara tentang ibu RA Kartini, semua berawal dari mimpi,” kata Kiki.

Kiki juga bercerita sejak menempuh pendidikan di tingkat Sekolah Menengah Atas, sempat berkeinginan atau mimpi melanjutkan studi di pendidikan tinggi. Jurusan yang diinginkannya adalah di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. Namun rencana itu batal. Karena sang Ibu menginginkan dirinya menjadi guru dan kemudian mengambil pendidikan keguruan.

Hanya sebentar komika berusia 25 tahun itu menjadi guru. Ia kemudian menjajal hal lain yakni stand up comedy.

Lewat stand up comedy, Kiky mengaku bangga karena makin dikenal dan banyak bertemu dengan tokoh, menteri dan juga Anggota DPR.

“Tapi kita tetap berjuang. Buktinya lewat stand up comedy. Kiky bisa roasting banyak tokoh sampai menteri. Juga bisa wawancara banyak Anggota DPR,” sambung Kiki, yang saat menyampaikan pernyataan itu disambut tawa pembicara lainnya. Begitupun ratusan kader perempuan PDIP seluruh Indonesia yang menjadi peserta acara secara virtual.

Masih lewat komedi, Kiky juga bisa berbicara nasib guru honorer sambil berbagi kesedihannya. Saat itu, ia digaji hanya Rp500 ribu.

Kiky mengatakan, jalur stand up comedy yang sudah mantap dipilih menjadi profesinya lah malah isu – isu sosial, politik disuarakan secara terbuka. Lewat komedi pula, materi stand up terkait guru honorer kerap dibawa olehnya di atas panggung.

Lalu ia juga mengatakan, apa yang terjadi saat ini pada dirinya seperti hidup dalam mimpi yang menjadi kenyataan.

“Tapi jangan mimpi doang. Kemudian jangan pernah takut untuk melangkah,” tutur Kiki.(faz/tin)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 26 April 2024
31o
Kurs