Jumat, 19 April 2024

Tahun Depan Pasokan Gas di Jatim Diproyeksi Melebihi Permintaan

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Indra Zulkarnain Kepala Departemen Humas SKK Migas Jawa Bali Nusa Tenggara (Jabanusa) saat bersilaturahmi dengan pengurus PWI Jatim di Surabaya, Jumat (27/8/2021). Foto: Istimewa

Kegiatan lifting gas di Jatim pada tahun 2022 diproyeksikan melebihi permintaan pasar, baik konsumen rumah tangga maupun industri, seiring beroperasinya sejumlah lapangan migas.

Indra Zulkarnain Kepala Departemen Humas SKK Migas Jawa Bali Nusa Tenggara (Jabanusa) yang menyampaikan itu saat bersilaturahmi dengan pengurus PWI Jatim di Surabaya, Jumat (27/8/2021).

Menurut Indra, lifting atau produksi gas di Jabanusa saat ini mencapai 663 juta kaki kubik per hari (MMSCFD). Saat ini pembangunan dua proyek vital migas di Jatim masih dalam proses dan diperkirakan mampu memberikan kontribusi besar terhadap produksi gas.

Kedua proyek migas itu masing-masing Jambarang Tiung Biru (JTB) yang berada di Kabupaten Bojonegoro. Dari lapangan migas ini diperkirakan ada tambahan produksi gas sebesar 200 MMSCFD.

Sedangkan satu proyek migas lainnya adalah milik Husky CCNOC Madura Milited (HCML) di Perairan Sampang, Madura.

“Saat kedua proyek tersebut mulai produksi, diperkirakan total lifting gas di Jatim lebih tinggi dari permintaan pasar saat ini,” katanya.

Selain itu, lanjut Indra, masih ada proyek West Pangkah di bawah operator Saka Indo Pangkah United. Dari lapangan migas ini diperkirakan bakal diproduksi minyak dan gas.

“Untuk lifting minyak dari semua lapangan migas di Jabanusa mencapai 239 ribu barel per hari,” tambahnya.

Produksi minyak dari para operator SKK Jabanusa tersebut menyumbang sekitar 30 persen produksi minyak nasional.

Dalam kesempatan tersebut, Indra Zulkarnain yang baru menjabat Kepala Departemen Humas SKK Migas Jabanusa mengatakan bahwa dalam menjalankan kinerjanya, pimpinan dan staf SKK Migas dipandu Sistem Manajemen Anti-Penyuapan (SMAP) yang mulai diaplikasikan pada 2018.

Ada tiga poin penting dalam program kepatuhan di lingkungan SKK Migas. Salah satunya pedoman etika yang meliputi etika kelembagaan dan etika perilaku kerja. “Di etika kelembagaan melibatkan interaksi dengan sejumlah stakeholders, di antaranya pemerintah, KKKS, penyedia barang dan jasa, masyarakat, dan media massa,” jelasnya.

Hal penting lain berkaitan program kepatuhan adalah pelaporan melalui whistleblowing system. Semua staf dan pimpinan SKK Migas punya kewajiban menyampaikan laporan harta kekayaan setiap tahun kepada KPK dan menandatangani pakta integritas.(dfn/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 19 April 2024
30o
Kurs