Minggu, 5 Mei 2024

Usung Kombinasi Grafik dan Creep Piling, Tim ITS Juara di Civil National Expo 2021

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Saat penjurian Tim Wani ITS Surabaya pada lomba Civil National Expo 2021. Foto: Humas ITS

Bawa kombinasi grafik dan konsep creep piling, tim mahasiswa Departemen Teknik Sipil ITS torehkan prestasi juara pertama lomba Analisis Geoteknik pada Civil National Expo 2021 gelaran Universitas Tarumanegara. Kali ini tim Wani ITS beranggotakan Wildan Pramadistya Rifliansah, Muhammad Farhan Firmansyah, dan Willy Tantowi.

Pada lomba yang berlangsung hingga akhir Mei ini, para peserta diminta untuk merancang sebuah pondasi tiang rakit yang bisa menahan beban gedung di atasnya. Wildan Pramadistya Rifliansah Ketua TIM Wani, menjelaskan bahwa soal yang dibagikan saat lomba yang dimulai sejak 12 Maret lalu itu berisi tentang studi kasus dengan informasi berupa layout, elevasi gedung, dan hasil pengujian tanah berupa Standard Penetration Test (SPT).

Hasil pengujian tanah ini yang menjadi satu diantara patokan dalam merancang pondasi. “Gedung yang diberikan adalah gedung 20 lantai dengan empat lantai basement. Pemodelan gedungnya dilakukan oleh tim kami sendiri,” terang Wildan Pramadistya Rifliansah, Selasa (15/6/2021).

Wildan menyebutkan bahwa pondasi tiang rakit ini merupakan gabungan dari pondasi dangkal dan pondasi dalam. Komponen rakit merupakan bagian pondasi dangkal dan komponen tiang adalah bagian pondasi dalam.

Rancangan yang dibuat menggunakan konsep perancangan creep piling yang mensyaratkan bahwa tiang di bawah pondasi rakit harus mendapat mobilisasi beban sekitar 70-80 persen. “Kami dapat jumlah tiang 44 buah dengan panjang 21 meter dan diameter 0,7 meter,” kata Wildan.

Ia menambahkan, tim mereka membuat sebuah grafik yang pada akhirnya memberikan kontribusi besar terhadap kemenangan tim. Grafik ini dapat menyajikan variasi jumlah tiang, diameter, mobilitas, serta penurunannya. Dengan demikian, dapat diketahui mana variabel yang bisa memberikan kestabilan yang optimal.

“Dengan kombinasi grafik dan konsep creep piling dalam tahap preliminary design, didapatlah jumlah tiang dan diameter yang sudah disebutkan sebelumnya yang dapat menahan beban gedung sebesar 52.625 ton,” papar Wildan.

Grafik yang dibuat oleh tim yang berisi mahasiswa angkatan 2018 ini, lanjut Wildan mendapat pujian dari para juri. Pada tahap final, juri bertindak seperti owner dari proyek, sedangkan tim peserta berperan sebagai kontraktor saat presentasi. Menurut para juri, grafik yang mereka buat mirip dengan grafik yang digunakan di proyek konstruksi nyata. “Grafik ini mirip seperti yang digunakan kontraktor saat tender,” kata Wildan.

Mahasiswa asal Sidoarjo ini mengaku bahwa perancangan pondasi tiang rakit merupakan hal yang baru bagi mereka karena kombinasi pondasi dalam dan dangkal tidak pernah dipelajari selama kuliah. Dengan bantuan dosen pembimbing Dr Yudhi Lastiasih ST MT, mereka mencari berbagai literatur terkait dan mendapat banyak revisi serta masukan.

“Masalah pengolahan data sudah dipelajari di kuliah, namun perancangan pondasi tiang rakit ini masih sangat baru bagi kami,” tambah Wildan. Ditambahkan Muhammad Farhan Firmansyah, bahwa kemenangan Tim Wani tentunya dibawa dengan antusias dan dedikasi oleh anggotanya.

Selain itu, persiapan yang bagus dalam menyelesaikan studi kasusnya pun memiliki peran besar dalam kelancaran tim. “Giat tim inilah yang akhirnya membantu kami meraih juara satu dari lima tim yang masuk final,” pungkas Farhan.(tok/ipg)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Minggu, 5 Mei 2024
26o
Kurs