Jumat, 26 April 2024

Antisipasi Kekurangan Staf, Prancis Pangkas Periode Isolasi Covid Jadi 7 Hari

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Warga Prancis menggunakan masker di sekitar kawasan Menara Eiffel. Foto: Reuters/Gonzalo Fuentes

Olivier Veran Menteri Kesehatan Prancis mengatakan pada Minggu (2/1/2022) bahwa pihaknya memangkas periode isolasi untuk warga yang terpapar Covid-19 dari 10 hari menjadi tujuh hari.

Prancis mengikuti kebijakan negara-negara lain, seperti Amerika Serikat, yang memotong periode isolasi untuk mencegah gangguan pada industri karena kekurangan staf.

“Isolasi ini dapat dicabut setelah lima hari jika hasil tes negatif. Bagi warga yang tidak divaksinasi harus mengasingkan diri selama 10 hari,” kata Veran seperti yang dikutip Reuters yang dilansir Antara.

Dia juga mengatakan varian baru Covid-19, Omicron, sulit dihentikan karena terlalu mudah menular, kecuali jika “penguncian ketat” diberlakukan.

Dalam pidato Malam Tahun Baru, Emmanuel Macron Presiden Prancis mengatakan beberapa minggu ke depan akan sulit karena adanya varian Omicron.

Namun, Macron tidak akan memaksakan untuk memberlakukan pembatasan baru sebagai upaya menahan penyebaran virus corona.

“Kami akan tetap waspada sepanjang Januari,” kata Veran dan menambahkan bahwa penyebaran yang dipicu oleh Omicron saat ini bisa menjadi yang terakhir.

Prancis menjadi negara keenam di dunia yang mencatat lebih dari 10 juta kasus infeksi Covid-19 sejak awal pandemi, menurut data resmi yang diterbitkan pada Sabtu (1/1/2022).

Otoritas kesehatan Prancis mencatat 219.126 kasus baru dalam 24 jam yang dikonfirmasi pada Minggu.(ant/tin/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 26 April 2024
28o
Kurs