Selasa, 23 April 2024

Indef Minta Pemerintah Prioritaskan Vaksin Buatan Dalam Negeri

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Tenaga kesehatan memegang vaksin Covid-19. Foto: Antara

Eko Listiyanto Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menilai, pemerintah wajib memprioritaskan vaksin buatan dalam negeri jika hasil uji klinis fase ketiga buatan Bio Farma telah memenuhi syarat dari BPOM.

“Jika produksi mencukupi dan faktor kesesuaian dengan jenis-jenis vaksinasi sebelumnya sudah memenuhi syarat maka seharusnya impor vaksin diganti dengan vaksin dalam negeri,” kata Eko kepada Antara di Jakarta, Rabu (13/7/2022).

Dia juga menambahkan cakupan vaksin booster (penguat) masyarakat yang masih rendah dinilai tidak terlalu mengganggu terhadap pemulihan ekonomi.

“Persyaratan booster tersebut diperlukan seiring peningkatan kasus positif Covid-19. Nah, karena pemulihan ekonomi penting, namun menjadi terkendalinya pandemi lebih penting sebagai prasyarat pemulihan ekonomi, sehingga menurut saya tidak akan terlalu mengganggu,” katanya.

Eko juga menjelaskan, saat ini ancaman risiko ekonomi dari sisi harga energi dan pangan lebih tinggi jika dibandingkan dengan risiko kesehatan.

“Meskipun vaksin booster ini bisa berjalan baik, pemerintah masih punya tugas untuk mengendalikan dampak harga energi dan pangan yang cenderung naik,” ucapnya.

Selain itu, Eko menambahkan program pemulihan ekonomi nasional (PEN) sudah seharusnya berakhir di tahun ini, dan tahun depan kembali ke disiplin fiskal defisit APBN lebih kecil dari tiga persen PDB.

“Sehingga jika melihat arah subsidi ke depan sepertinya pada sektor energi, bantuan langsung tetap akan dilakukan. Hanya saja pada bentuk-bentuk insentif untuk dunia usaha di beberapa sektor yang sempat direlaksasi akan dikurangi atau dinormalkan kembali seperti sebelum pandemi,” ucapnya.

Sebelumnya, Honesti Basyir Direktur Utama Bio Farma menyatakan, setelah uji klinis fase tiga dan mendapatkan izin penggunaan darurat atau EUA oleh BPOM pada akhir Juli tahun ini, maka vaksin tersebut akan digunakan untuk vaksin penguat dewasa dan vaksin anak.

Honesti juga menjelaskan vaksin Covid-19 BUMN merupakan wujud dari kemandirian bangsa Indonesia saat pandemi, hal ini menjadi tonggak pencapaian karya anak bangsa sekaligus membuktikan bahwa Indonesia mampu membuat vaksin dari hulu ke hilir secara mandiri. (ant/bil/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Selasa, 23 April 2024
29o
Kurs