Jumat, 10 Mei 2024

Jelang Pemberlakuan HET Minyak Goreng, Khofifah Minta Rantai Distribusi Lancar

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Khofifah Gubernur Jatim saat meninjau Operasi Pasar Minyak Goreng Murah di Halaman Kantor UPT PPD Bapenda Prov Jatim,Jl. Jaksa Agung Suprapto no 2 Kediri, Minggu (30/1/2022). Foto: Kominfo Jatim

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur secara khusus meminta rantai pasok distribusi minyak goreng di hulu-hilir berjalan lancar, baik di toko retail maupun pasar tradisional.

Hal ini penting, jelang diberlakukannya kebijakan Menko Perekonomian yang akan menyediakan minyak goreng untuk masyarakat dengan harga Rp14.000 per liter, dengan menugaskan kepada Menteri Perdagangan untuk memastikan ketersediaan minyak goreng dengan harga terjangkau, menyiapkan regulasi serta mekanismenya, dan menyiapkan regulasi Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng per 1 Februari 2022.

Sekadar diketahui, per 1 Februari produk minyak goreng dengan kemasan premium HET-nya adalah Rp14 ribu per liter, HET migor kemasan sederhana Rp13.500 per liter, sedangkan untuk minyak goreng curah HET-nya dibandrol Rp11 ribu per liter.

“Kita berharap distribusi dari hulu (pabrik) ke supplier lebih lancar sehingga sampai konsumen akhir juga lancar dengan harga sesuai HET. Sehingga intervensi untuk meningkatkan daya beli masyarakat akan terus disinergikan,” ungkap Khofifah saat meninjau Operasi Pasar Minyak Goreng Murah di Halaman Kantor UPT PPD Bapenda Prov Jatim,Jl. Jaksa Agung Suprapto no 2 Kediri, Minggu (30/1/2022).

Sebelumnya, Gubernur Khofifah telah meninjau secara langsung operasi pasar minyak goreng yang dilakukan di Kab. Sidoarjo (6/1/2022) dan Kota Malang pada (21/1/2022).

Khofifah menjelaskan, dalam proses penyesuaian harga untuk masyarakat ini, rantai pasok harus dipastikan dalam kondisi yang aman. Mulai dari pabrik ke supplier, supplier ke konsumen harus aman stoknya dengan harga sesuai ketentuan.

“Supply chainnya harus aman. Rantai pasok harus dipastikan aman. Harga terkawal sampai konsumen akhir,” tegasnya.

Khofifah menambahkan, terkait adanya perbedaan harga minyak utamanya di toko retail dengan toko kelontong atau penjual di pasar tradisional. Di mana, kenaikan harga dipengaruhi kenaikan harga CPO dunia. Sehingga seluruh harga minyak goreng mengalami kenaikan. Memang awal pemberlakuan satu harga hanya untuk pasar retail modern yang dalam kordinasi APRINDO. Sementara pasar tradisional diberi kesempatan waktu menyesuaikan.

“Kita saat ini sudah terus melakukan intervensi sesuai kebijakan Pemerintah Pusat yakni Satu Harga Minyak Goreng sebesar Rp14ribu rupiah. Tetapi mulai 1 Februari akan diberlakukan HET minyak goreng sesuai ketentuan yaitu kemasan premium Rp14.000/liter, kemasan sederhana Rp13.500/ liter dan curah Rp11.000/liter,” ujarnya.(dfn)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Jumat, 10 Mei 2024
29o
Kurs