Kamis, 25 April 2024

Khofifah Nyatakan Tidak Ada Batas Waktu untuk Memberantas Narkoba di Jawa Timur

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur dalam peringatan Hari Anti Narkoba Internasional, Minggu (26/6/2022). Foto: Humas Pemprov Jatim.

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur dalam Hari Anti Narkoba Dunia yang jatuh pada Minggu (26/6/2022) menyerukan kepada seluruh elemen masyarakat Jatim untuk menjaga kualitas generasi bangsa dengan berperang untuk memberantas narkoba yang ada di lingkungan  sekitar.

Gubernur Jatim itu menyatakan bahwa narkoba menjadi ancaman bagi masa depan bangsa, karena narkoba hanya akan menciptakan generasi sakau bukan generasi intelektual berdaya saing tinggi.

Oleh karena itu penanggulangan narkoba menjadi tanggung jawab bersama dimulai dari keluaraga, kemudian masyarakat dan pemerintah.

Menurut Gubernur Jatim itu, tidak ada batasan waktu tertentu dalam upaya memberantas narkoba. Apalagi, tindak kejahatan narkoba terus mencari bentuk baru dan bermetamorfosis.

Yang mana semakin beragam polanya dan semakin masif pula jaringan sindikatnya. Khofifah juga turut prihatin karena semakin maraknya peredaran gelap narkoba.

Tingginya peredaran gelap itu menurut Khofifah, menjadikan Indonesia termasuk sebagai negara dengan jumlah konsumen yang masif.

“Indonesia punya daya tarik tersendiri bagi peredaran narkoba internasional. Alasan utama karena jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar, sehingga sangat berpotensi menjadi penyalahguna narkotika,” ungkap Khofifah pada peringatan Hari Anti Narkoba, Internasional.

Khofifah menuturkan penyalahgunaan narkoba paling banyak ditemui di kalangan remaja. Kata dia, banyak dari remaja yang menggunakan narkoba hanya untuk kesenangan batin, stress akibat putus cinta, broken home, mencari jati diri, dan lain sebagainya.

“Keluarga menjadi benteng pertama pencegahan penyalahgunaan narkoba. Fungsi proteksi terhadap anak atau remaja harus benar-benar dijalankan. Jangan sampai karena alasan orangtua sibuk, anak akhirnya terjerat dalam dunia narkoba,” imbuhnya.

Khofifah mengatakan, salah satu jurus membentengi anggota keluarga dari jeratan narkoba adalah dengan memberikan pendidikan agama sejak usia dini, supaya ketika tumbuh dewasa bisa memikirkan setiap tindakan yang akan dilakukan dengan benar dan tidak berjalan di jalan yang sesat.

Tidak hanya demikian, Gubernur wanita pertama Jatim itu juga mengingatkan para orang tua memiliki kewajiban menjalin hubungan yang harmonis dengan anak. Serta Memberikan pengetahuan terhadap anak usia dini tentang jenis-jenis narkotika, dan dampak negatif yang ditimbulkan narkoba.

“Orang tua punya peran yang sangat besar dalam mendidik, mengajar, membimbing, membina, dan membentuk anak-anaknya. Karena hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang menyalah gunakan narkoba pada umumnya berasal dari keluarga yang kurang harmonis,” pungkasnya.(wld/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 25 April 2024
27o
Kurs