Kamis, 28 Maret 2024

Mengenal Kapal Cepat Rudal 60m ke-6 yang Baru Diresmikan Jokowi Presiden

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Presiden didampingi Menhan dalam peresmian Kapal Cepat Rudal 60m ke-6, Rabu (20/4/2022). Foto: Humas PT PAL Indonesia

Kehadiran Kapal Cepat Rudal (KCR) ke-6 di satuan kapal cepat, menjadi jawaban atas harapan pemerintah untuk peningkatan kemampuan militer dalam mengawasi seluruh wilayah laut Indonesia secara persisten, dan merespon setiap potensi ancaman secara cepat dengan Alutsista pemukul yang berkemampuan koersif.

Kapal sister ship KCR 60m ke-6 sendiri, diresmikan oleh Joko Widodo Presiden RI dalam rangkaian dari agenda Peluncuran Holding dan rogram Strategis BUMN Industri Pertahanan, Rabu (20/4/2022), di area Fasilitas Kapal Selam PT PAL Indonesia.

Kapal Cepat Rudal (KCR) 60 Meter sendiri, merupakan salah satu produk Alutsista yang merupakan state of the art PT PAL Indonesia (Persero), di mana keseluruhan proses rancang bangun dilakukan oleh BUMN kelautan tersebut.

“Kita harus terus mendorong peningkatan TKDN, dan menurunkan impor alat pertahanan dan keamanan alpahankam kita,” ujar Jokowi Presiden dalam pidatonya saat meresmikan KCR ke-6.

Kapal KCR 60 Meter, memiliki panjang 60 meter dengan lebar 8,10 meter. Kapal tersebut mampu mengakomodasi kru sebanyak 55 orang dan memiliki berat 500 Ton serta dapat melaju dengan kecepatan maksimal 28 knot pada kondisi full load serta endurance 5 hari. Kapal tersebut memiliki jarak jelajah 2400 Nm pada kecepatan 20 knot, dengan fungsi utama pengamanan wilayah maritim dan sangat relevan dengan karakteristik geografi Indonesia.

Joko Widodo Presiden RI menyaksikan kapal KCR 60m ke-6 saat meresmikan pada Rabu (20/4/2022). Foto: Humas PT PAL Indonesia

Kemampuan manuver KCR yang lincah, serta sesuai dengan fungsinya dalam pengamanan wilayah maritim dan melakukan pengejaran terhadap kapal asing yang melanggar wilayah teritorial laut RI.

“Dengan adanya holding Bumn industri pertahanan Defend ID ini, akan meningkatkan tingkat komponen dalam negeri menjadi 50 persen untuk teknologi-teknologi kunci dan untuk menjadi industri 50 terbesar di dunia dalam bidang industri pertahanan pada tahun 2024,” terang Prabowo Subianto Menhan dalam sambutannya.

KCR ke-6 telah dilengkapi dengan sistem persenjataan yang mampu mendeteksi sasaran/target baik di udara, permukaan dan bawah laut. Nantinya, KCR ke-6 tersebut direncanakan bergabung dan memperkuat kapal perang RI yang akan bertugas di satuan kapal cepat Koarmada III.

“Kementerian Pertahanan RI dalam upaya menjaga pertahanan dan kedaulatan wilayah Indonesia, mempercayakan PT PAL Indonesia untuk mewujudkan cita-cita tersebut dengan secara berkala menambah alutsista berkualitas mutakhir dan lebih modern di bidang matra laut,” ungkap Kaharuddin Djenod Direktur Utama PT PAL Indonesia pada kesempatan yang sama.

Mengutip beberapa survei, bahwa alutsista matra laut merupakan aspek yang harus diprioritaskan dalam pemutakhiran teknologi. Hadirnya KCR 60m ini merupakan upaya peningkatan kualitas pertahanan demi menjaga kedaulatan NKRI.

Bersama Kementerian Pertahanan dan TNI, PT PAL Indonesia hadir untuk ikut berkontribusi dalam penguatan perlindungan bagi segenap bangsa, memberi rasa aman pada bangsa dan negara. (bil/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Porsche Seruduk Livina di Tol Porong

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 28 Maret 2024
31o
Kurs