Sabtu, 20 April 2024

Menko Perekonomian Dukung Pelestarian Budaya Saparan Apem Yaa Qowiyyu di Klaten

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Airlangga Hartarto Menteri Koordinator bidang Perekonomian, hari ini, Jumat (16/9/2022), menghadiri acara puncak Saparan Apem Yaa Qowiyyu, di Jatinom, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah. Foto: istimewa

Airlangga Hartarto Menteri Koordinator bidang Perekonomian, hari ini, Jumat (16/9/2022), menghadiri acara puncak Saparan Apem Yaa Qowiyyu, di Jatinom, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah.

Sesudah dua tahun digelar secara sederhana akibat Pandemi Covid-19, Saparan Apem Yaa Qowiyyu tahun ini kembali dihadiri puluhan ribu masyarakat Klaten dan sekitarnya.

Acara diawali dengan Kirab Budaya Gunungan Apem dan Haul Kyahi Ageng Gribig.

“Sudah dua tahun acara ini dilaksanakan secara sederhana. Alhamdulillah, Covid-19 bisa ditangani dengan baik. Sehingga, acara sudah diawali dengan Haul Kyahi Ageng Gribig,” ucap Airlangga lewat rilis resmi Kemenko Perekonomian, Jumat (16/9/2022).

Kehadiran Menko Perekonomian bukan cuma simbol dukungannya melestarikan tradisi dan budaya. Tapi, juga sebagai bentuk penghormatan dan upaya merawat peninggalan leluhurnya.

Berdasarkan silsilah, Airlangga Hartarto masih keturunan langsung Ki Ageng Gribig.

Sekadar informasi, Saparan Apem Yaa Qowiyyu sendiri merupakan inovasi strategi dakwah Ki Ageng Gribig dengan membagikan apem kepada masyarakat yang dimulai 403 tahun yang lalu.

Pembagian apem tersebut menjadi simbol fisik dari andum atau berbagi ampunan kepada sesama manusia yang merupakan ajaran dalam dakwah budaya yang disebarkan Ki Ageng Gribig.

Tradisi andum pada awalnya mulai dilakukan Ki Ageng Gribig guna memberikan dorongan dan motivasi kepada masyarakat untuk mengamalkan kebajikan berupa sedekah kepada sesama sehingga dapat mendorong terciptanya masyarakat yang damai dan saling peduli.

Hingga kini, budaya sedekah tetap dijalankan masyarakat dan terlihat melalui pembagian sekitar hampir 5 ton apem yang merupakan hasil sumbangsih masyarakat dari
berbagai wilayah untuk memeriahkan kegiatan Saparan Apem Yaa Qowiyyu tersebut.

Selain menjadi simbol kebajikan dalam mengamalkan sedekah, antusiasme masyarakat dalam memperebutkan pengambilan apem juga memiliki filosofi bahwa segala sesuatu berasal dari Tuhan dan diperlukan usaha yang keras untuk mendapatkannya.

Sehingga, masyarakat diajarkan untuk dapat meningkatkan tekad dan ikhtiar dalam mencapai hal yang diinginkan.

Selain menjadi wujud dalam melestarikan budaya leluhur, kegiatan Saparan Apem Yaa Qowiyyu juga mampu mendorong bergeraknya kembali perekonomian masyarakat
lokal di Jatinom.

Hal tersebut di antaranya terlihat dari tingginya lonjakan permintaan apem
dan berbagai penganan lokal yang dijajakan, termasuk permintaan dari para wisatawan yang ikut hadir dalam pelaksanaan kegiatan tersebut.

Saparan Apem Yaa Qowiyyu adalah inovasi pada jamannya Ki Ageng Gribig untuk melakukan dakwah secara damai. Sekarang berdampak juga pada geliat ekonomi masyarakat yang bergerak,” imbuh Airlangga.

Kegiatan tersebut turut dihadiri sejumlah Anggota DPR RI, Ganjar Pranowo Gubernur Jawa Tengah, Bupati Klaten, Wakil Bupati Klaten, serta sejumlah ulama.(rid)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Sabtu, 20 April 2024
29o
Kurs