Jumat, 29 Maret 2024

Menu Khas Indonesia Semarakkan Acara Buka Puasa Open Iftar di London

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Momen buka bersama di London dengan menu khas Indonesia, dalam gelaran Open Ithar yang diselenggarakan Tim Ramadan Tent Project, Senin (25/4/2022). Foto: Human Aid Initiative

Ratusan warga London yang menghadiri acara buka bersama Open Iftar di Broadgate Exchange Square, kawasan perkantoran di Liverpool Street London, pada Minggu malam waktu London (24/04/2022) atau Senin dini hari WIB (25/04/2022), disuguhi hidangan berbuka puasa menu khas Indonesia.

Sajian kudapan seperti Onde-onde, pastel dan risoles yang dilengkapi kurma, menjadi menu pembuka untuk para pengunjung, yang mengikuti kegiatan berbuka puasa tersebut.

Open iftar sendiri, merupakan kegiatan buka puasa bersamayang  terbuka untuk umum dan diselenggarakan oleh Ramadan Tent Project, di beberapa lokasi di London dan kota-kota lain di Inggris, seperti Cambridge, Bimringham, Manchester, Coventry dan Newcastle.

Setelah salat Magrib berjamaah yang juga dilaksanaan di tempat terbuka, para peserta Open Iftar langsung menikmati nasi berlauk rendang, ayam bakar, telur balado, serta cap cay, acar dan mie goreng. Selain itu, ada juga menu vegetarian yang disediakan dengan lauk berbahan dasar tempe dan tahu.

Desra Percaya Duta besar Indonesia untuk Inggris Raya dan Republik Irlandia, yang hadir dan menjadi salah satu pembicara di Open Iftar mengatakan sangat senang dengan adanya menu Indonesia di acara ini. “Rasanya senang sekali dan bangga karena Indonesia diakui dan juga berperan di sini, tidak hanya karena kehadiran masyarakatnya tetapi juga ikut menyediakan makanan,” ujar Desra.

Dalam kesempatan yang sama, Nurani Susilo Direktur Human Aid Initiative juga mengaku antusias atas kolaborasi berkelanjutan, yang diajukan oleh Tim Ramadan Tent Project untuk memperkenalkan menu khas Indonesia dalam kegiatan tersebut.

“Sebelum pandemi Covid, kami rutin menyediakan menu Indonesia di Open Ifar setidaknya dua kali selama Ramadan. Mereka menyebutnya sebagai ‘Indonesian Night’. Menu Indonesia di acara Open Iftar memang salah satu yang paling ditunggu karena berbeda dengan menu-menu di hari lain,” ungkap Nurani.

Dalam kesempatan yang terbilang mepet tersebut, tambah Nurani, pihaknya mengaku lega karena bisa menyediakan hidangan untuk ratusan orang di London.

Tingginya antusias para tamu dan peserta buka puasa, terlihat dari banyaknya ucapan terimakasih yang diberikan kepada para panitia penyelenggara Open Iftar, Termasuk Tim Ramadan Tent Project dan Human Aid Initiative.

“Ini kejutan yang menyenangkan. Kami tak mengira ada menu Indonesia. Kebetulan sekali, saya suka nasi dan masakan Asia. Terima kasih sekali, makanannya sangat enak,” kata Mohammad Nassar, mahasiswa S2 asal Mesir yang tengah berkuliah di London.

Sementara itu, Aisha warga London timur juga mengatakan sangat senang bisa mendampati makanan Indonesia. “Enak-enak semuanya,” ujarnya sambil tersenyum.

Dalam kesempatan ini, Omar Salha pendiri Open Iftar mengatakan, dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya ia tahu jika para tamu dan peserta sangat suka dengan makanan Indonesia.

“Ya, tentu saja saya puas dan bahagia. Semua tamu senang dan menyampaikan apresiasi karena tersedia makanan Indonesia. Terima kasih untuk Human Aid Initiative dan keluarga-keluarga Indonesia di London yang telah menyumbang makanan,” kata Omar.

Open Iftar sendiri  berawal dari kegiatan buka puasa bersama yang diselenggarakan oleh sejumlah mahasiswa internasional di London. Dari skala kecil, kegiatan ini membesar dan hingga tahun kesembilan sejak didirikan, Open Iftar telah menyediakan makanan buka puasa untuk puluhan ribu orang, baik di London maupun di sejumlah kota di Inggris.

Selain itu, Open Iftar juga telah merambah ke Afrika, Amerika Utara, dan Turki. “Tahun depan, Open Iftar tepat berusia sepuluh tahun, siapa tahu kami kami bisa menyelenggarakan acara ini di Jakarta,” kata Omar.

Yang unik dari Open Iftar sendiri, siapa pun boleh hadir tidak hanya Muslim. Dalam perjalanannya, Open Iftar dengan slogannya turning strangers into friends (menjadikan orang asing sebagai kawan), berfungsi sebagai medium interaksi dan pengenalan tradisi keislaman secara lebih luas.

Bahkan, sering kali orang non-Muslim yang hadir mengaku menjadi lebih mengenal Islam dan Ramadan pada khususnya, ketika untuk pertama kalinya mengikuti acara buka puasa bersama Open Iftar.

Acara buka puasa Open Iftar sendiri, juga digelar di tempat-tempat ikonik, seperti Royal Albert Hall, Stadion Wembley, Westminster Abbey hingga Trafalgar Square. (bil/faz)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Porsche Seruduk Livina di Tol Porong

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 29 Maret 2024
32o
Kurs