Rabu, 24 April 2024

Pendaki Asal Pasuruan yang Hilang di Bukit Krapyak Berpamitan Tugas Kuliah

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Raffi Dimas Baddar, Mahasiswa Wijaya Putra Surabaya Hilang Di Bukit Krapyak Mojokerto, Selasa (13/9/2022). Foto: Fuad suarasurabaya.net

Petugas masih berupaya mencari Raffi Dimas Baddar (20 tahun) pemuda asal Kabupaten Pasuruan yang hilang sejak Minggu (11/9/2022) saat berkemah di bukit Krapyak, Desa Padusan, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto.

Radius pencarian yang dilakukan pada Selasa (13/9/2022) hari ketiga setelah Dimas dikabarkan hilang, diperluas kurang lebih 30 kilometer dari lokasi camping masuk ke dalam hutan.

Sementara berdasarkan keterangan pihak keluarga sebelum hilang, korban berpamitan untuk tugas kuliah ekstrakurikuler. Raffi merupakan mahasiswa di Universitas Wijaya Putra Surabaya yang saat ini masih duduk di semester tiga Fakultas Teknik Mesin.

“Awal itu, pamit akan mengerjakan tugas kuliah bersama temen-temen kuliahnya bersama 10 orang,” ungkap Soleh, keponakan korban di pos bukit Krapyak Selasa (13/9/2022), seperti dilaporkan Fuad reporter Maja FM Mojokerto.

Menurut dia, Dimas terakhir berkomunikasi dengan keluarga usai pulang bekerja di gudang sparepart mobil, pada Sabtu (10/9/2022) sore.

Namun, hingga Minggu siang, pihak keluarga mendapatkan informasi kalau Dimas menghilang. Dia berujar berdasarkan keterangan dari rekannya, Dimas yang merupakan anak nomor dua ini terakhir terlihat sesudah salat subuh.

“Dia ini sempet disapa sama dua rekan perempuan yang ikut camping, tapi katanya sudah gak respon, dan mengira Dimas ini kembali ke tempat camping tapi ternyata tidak ada, hingga akhirnya, sekitar pukul 10.00 WIB korban dinyatakan hilang,” jelas Soleh.

Ia menjelaskan, Dimas merupakan anak yang pendiam dan diketahui memiliki hobi naik gunung. Bahkan terakhir kali diketahui Dimas mendaki gunung Arjuno.

“Orangnya ini memang pendiam dan suka muncak, terakhir dia ke Arjuno,” jelasnya.

Dimas diketahui melakukan pendakian bersama 10 rekannya yang berbeda jurusan.

“Rekan-rekannya ini beda jurusan sama Dimas, katanya ia juga baru gabung komunitas PA (Pecinta Alam) dan baru bertemu dua kali pertemuan saja,” tegasnya.

“Saya dapat kabar dari teman sekolah kalau Dimas belum pulang dari Bukit Krapyak bukan dari rekan mahasiswa, kita tahunya telat hari Senin dapat kabar itu,” imbuhnya.(fad/des/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Rabu, 24 April 2024
28o
Kurs