Penderita Kanker Berjuang untuk Menghapus Kesenjangan Perawatan

Hari Kanker Sedunia 2022 yang jatuh pada 4 Februari 2022 ini memiliki tema utama di seluruh dunia. Yakni “close the care gap” atau hentikan kesenjangan perawatan.

Endang Widoretno Ketua Komunitas Kanker Payudara Reach to Recovery Surabaya mengatakan, tema kali ini sesuai dengan apa yang sedang diperjuangkan oleh komunitas penyandang Kanker Payudara.

“Jadi memang ada pengobatan (pasien kanker) yang tidak ditanggung BPJS. Yang diminta adalah full cover. Karena pengobatan kanker payudara itu, kan, bermacam-macam,” ujarnya.

Salah satu yang sedang diperjuangkan saat ini adalah biaya kemoterapi yang tidak ditanggung sepenuhnya oleh BPJS. Karena sebagian pasien itu ternyata perlu perawatan kemoterapi yang cukup banyak.

“Normalnya kan enam kali, ya, kemo itu. Tapi ada yang sampai 27 kali. Nah itu hanya ditanggung sebagian oleh BPJS, sisanya harus dibiayai pribadi. Ini yang sedang diperjuangkan komunitas kanker payudara, kemarin,” katanya.

Sampai saat ini, kata dia, Komunitas Kanker Payudara itu masih memperjuangkan biaya kemoterapi itu agar terkaver penuh oleh BPJS melalui DPR RI. Belum ada hasil yang sesuai dengan harapan komunitas.

“Karena memang mahal untuk kemoterapi itu. Apalagi kalau si pasien ini termasuk pasien yang masih dalam masa kesuburan,” katanya.

Apalagi, kata dia, jumlah penderita Kanker Payudara di Indonesia ini termasuk yang terbanyak di Indonesia, meski tingkat fatalitasnya tidak sebesar Kanker Usus.

Meski demikian, kanker payudara itu tidak bisa disepelekan. Apalagi, kata dia, banyak perempuan yang menganggap enteng dan jarang memeriksakan diri ketika ada benjolan.

“Jadi harusnya segera periksakan diri ketika menemukan ada benjolan di sekitar payudara. Sehingga tidak sampai fatal. Karena biasanya, mereka ini baru berobat ketika sudah stadium lanjut,” ujarnya.(den)