Jumat, 19 April 2024

Petani Jatim Dapat Tambahan 198.540 Ton Pupuk Subsidi

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Seorang petani sedang menebar pupuk di area persawahannya di Jatim. Foto: Antara

Petani di Provinsi Jawa Timur (Jatim) mendapat tambahan alokasi pupuk subsidi sebanyak 198.540 ton untuk musim tanam Oktober-Desember 2022.

Tambahan itu ditetapkan lewat Keputusan Menteri Pertanian (Kepmentan) Nomor 05 Tahun 2022 tentang Realokasi Pupuk Bersubsidi di Sektor Pertanian Tahun Anggaran 2022.

Suharno Wakil Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Jawa Timur mengatakan, aturan itu merupakan tindak lanjut dari Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 10 Tahun 2022.

“Terdapat beberapa hal yang berubah pada aturan baru ini, antara lain penetapan dua jenis pupuk subsidi Urea dan NPK, serta pengurangan jumlah komoditas dari 70 menjadi sembilan komoditas,” katanya di Gresik, Kamis (22/9/2022), mengutip Antara.

Dia menjelaskan, tambahan alokasi 198.540 ton itu terdiri dari Urea sebanyak 87.580 ton, dan NPK sebanyak 110.960 ton.

Sementara itu, Iyan Fajri VP Penjualan Wilayah 4A Jawa Timur PT Pupuk Indonesia (Persero) mengatakan, pihaknya siap mendistribusikan tambahan alokasi pupuk bersubsidi tersebut ke kabupaten/kota di seluruh wilayah Jatim.

“Dengan penambahan alokasi hampir 200 ribu ton, saat ini kami memiliki stok pupuk bersubsidi Jenis Urea dan NPK di Gudang lini 3 yang berada di Kabupaten/Kota sebanyak 128 ribu ton atau 2,5 kali dari ketentuan stok minimal sebanyak 52 ribu ton. Artinya, Pupuk Indonesia siap menyediakan dan menyalurkan pada musim tanam Oktober-Desember,” tegasnya.

Sebanyak 198.540 ton yang menjadi alokasi tambahan pupuk bersubsidi, untuk 15 kabupaten di Jawa Timur dengan rincian, Lamongan sebanyak 25.622 ton yang terdiri Urea 13.057 ton dan NPK 12.565 ton.

Banyuwangi sebanyak 21.739 ton yang terdiri Urea 10.000 ton dan NPK 11.739 ton. Kediri sebanyak 19.371 ton yang terdiri Urea 8.991 ton dan NPK 10.380 ton.

Lalu, Mojokerto sebanyak 18.474 ton yang terdiri Urea 3.250 ton dan NPK 15.224 ton. Lumajang sebanyak 15.326 ton yang terdiri Urea 5.502 ton dan NPK 9.824 ton.

Nganjuk sebanyak 15.037 ton yang terdiri Urea 8.656 ton dan NPK 6.381 ton. Ngawi sebanyak 14.651 ton yang terdiri Urea 5.862 ton dan NPK 8.789 ton. Blitar sebanyak 13.792 ton yang terdiri Urea 6.007 ton dan NPK 7.785 ton.

Kemudian, Tulungagung sebanyak 12.611 ton yang terdiri Urea 5.896 ton dan NPK 6.715 ton. Bondowoso sebanyak 12.502 ton yang terdiri Urea 5.403 ton dan NPK 7.099 ton.

Madiun sebanyak 12.459 ton yang terdiri Urea 5.652 ton dan NPK 6.807 ton. Ponorogo sebanyak 11.996 ton yang terdiri Urea 4.476 ton dan NPK 7.520 ton. Jember sebanyak 11.975 ton yang terdiri Urea 3.124 ton dan NPK 8.851 ton.

Tuban sebanyak 10.009 ton yang terdiri Urea 3.944 ton dan NPK 6.065 ton. Jombang sebanyak 9.669 ton yang terdiri Urea 5.501 ton dan NPK 4.198 ton.(ant/dfn/rid)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 19 April 2024
30o
Kurs