Rabu, 24 April 2024

Tidak Terima Subsidi Pupuk, BPP Tembakau Pamekasan Naik Jadi 54.239 per Kilogram

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Lahan tembakau sawah milik warga di Desa Polagan, Kecamatan Galis, Pamekasan, Jawa Timur. Foto: Antara

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Jawa Timur, menetapkan Biaya Pokok Produksi (BPP) Tembakau pada musim tanam tembakau 2022 sebesar Rp54.239 per kilogram.

“Penetapan BPP tembakau sebesar Rp54.239 per kilogram ini, berdasarkan hasil kajian dan survei harga kebutuhan pupuk, upah kerja mulai saat menanam hingga panen tembakau,” kata Ahmad Suaidi, Kepala Bidang Produksi pada Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perkebunan (DKPPP) Pemkab Pamekasan di Pamekasan, Jawa Timur, Senin (22/8/2022) dikutip Antara.

Ia menjelaskan BPP sebesar itu untuk jenis tembakau gunung atau perbukitan. Sedangkan untuk tembakau tegal Rp43.779 per kilogram dan tembakau sawah Rp34.636 per kilogram.

Suaidi menjelaskan penetapan BPP Tembakau oleh Pemkab Pamekasan diharapkan bisa menjadi patokan bagi pedagang dan pabrikan dalam membeli tembakau petani.

“Harapan Pemkab Pamekasan, tembakau petani bisa terjual di atas BPP sebab jika di bawah BPP, petani jelas rugi,” kata dia.

Sebelumnya pada musim tanam 2021, BPP Tembakau di Kabupaten Pamekasan ditetapkan sebesar Rp49.450 per kilogram untuk tembakau gunung atau perbukitan, Rp45.173 per kilogram untuk tembakau tegal dan Rp30.576 per kilogram untuk tembakau sawah.

“Jadi, ada kenaikan yang cukup tinggi pada biaya pokok produksi untuk musim tanam tembakau tahun ini,” katanya.

Penyebabnya antara lain, karena pada musim tanam tembakau tahun ini, pemerintah telah menetapkan kebijakan mencabut sebagian subsidi pupuk bagi petani sehingga secara otomatis berdampak pada biaya pokok produksi di lapangan.

“Tahun ini petani tidak lagi menerima subsidi pupuk dari pemerintah. Karena itu, maka biaya pokok produksi meningkat,” katanya.

Luas areal tahan tembakau di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur pada musim tanam kali ini sekitar 13 ribu hektare, menurun dibanding musim tanam 2021 yang mencapai 23.468 hektare.

Menurut Suaidi, penurunan itu terjadi karena sebagian petani kini beralih ke jenis tanaman alternatif seperti melon, semangka dan tanaman buah lainnya.(ant/gat/rst)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Rabu, 24 April 2024
26o
Kurs