Kamis, 25 April 2024

Program Padat Karya Dandan Omah Siap Menyasar 800 Rumah MBR di Surabaya

Laporan oleh Manda Roosa
Bagikan
Program Padat Karya Dandan Omah, Rutilahu 2022 diluncurkan oleh Pemkot Surabaya, Kamis (31/3/2022). Foto : Diskominfo Kota Surabaya

Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya meluncurkan “Dandan Omah” Program Padat Karya Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) Tahun 2022.

Peluncuran program ini dipusatkan di depan Kantor Kelurahan Kedungdoro, Kecamatan Tegalsari yang diikuti secara virtual oleh Perangkat Daerah (PD), Camat, dan Lurah se-Surabaya, Kamis (31/3/2022).

Eri Cahyadi mengatakan, tahun 2022 Program Padat Karya Rutilahu menyasar 800 rumah dengan prioritas Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Jumlah sasaran tersebut lokasinya tersebar di 154 kelurahan Surabaya.

“InsyaAllah tahun ini ada 800 titik rumah. Tapi sebenarnya data (usulan) dari kecamatan dan kelurahan ada 3.400 rumah. Jadi Insya Allah tahun depan sisanya akan kita selesaikan semuanya,” kata Eri Cahyadi saat meninjau rumah warga penerima Program Rutilahu di kawasan jalan Kedung Rukem IV Surabaya.

Eri Cahyadi juga mengingatkan kepada camat dan lurah agar ke depan jangan sampai ada warga yang rumahnya tidak layak namun belum dilaporkan. Di sisi lain, dia juga meminta kepada PD terkait di lingkup pemkot agar menyelesaikan sisa 2.600 dari total 3.400 usulan Rutilahu pada tahun mendatang.

Program Rutilahu di Kota Surabaya ini bisa dibilang berbeda dengan daerah lain di Indonesia. Sebab, program padat karya ini melibatkan Kelompok Teknis Perbaikan Rumah (KTPR) atau pekerja yang berasal dari warga sekitar.

Setiap satu unit rumah yang dibedah melibatkan 4 orang warga dengan estimasi pekerjaan selama 20 hari. Selain itu, kebutuhan bahan bangunan untuk setiap satu unit rumah juga diprioritaskan berbelanja di toko galangan sekitar.

Sedangkan untuk anggaran tiap unit rumah, pemkot menganggarkan sebesar Rp35 juta. Jika ditotal dari 800 titik sasaran di 154 kelurahan, maka program Rutilahu pada tahun 2022 menyerap sebanyak 3.200 tenaga kerja warga Surabaya. Dengan demikian, maka perputaran ekonomi kerakyatan dalam program ini di tahun 2022 mencapai Rp28 miliar.

“Surabaya ini adalah ekonomi kerakyatan. Maka uang itu harus dari Surabaya, berputar di Surabaya dan untuk orang Surabaya. Berarti kalau kayak begini yang bangun (kerjakan) siapa? Ya warga Surabaya. Termasuk pekerjaan paving nanti yang sudah saya siapkan,” tegasnya.

Sementara itu, Anah Janah (60) adalah salah satu warga penerima manfaat ‘Dandan Omah’ program Rutilahu tahun 2022. Dia pun bersyukur rumahnya mulai diperbaiki.

“Saya berterima kasih kepada Pak Eri. Alhamdulillah saya dikasih rezeki sama Allah melalui Pak Eri. Semoga Pak Eri dikasih seger waras sehat, panjang umur, barokah lancar semuanya,” kata Anah sembari meneteskan air mata.

Bahkan, ibu rumah tangga yang tinggal di Jalan Kedung Rukem IV/32B, Kelurahan Kelurahan Kedungdoro, Kecamatan Tegalsari itu tak menyangka, Eri Cahyadi datang langsung ke rumahnya. Dia mengaku, sebenarnya rumahnya ini sudah diusulkan program Rutilahu 3 tahun lalu kepada Pemkot Surabaya.

“Alhamdulillah sekarang sudah mulai diperbaiki. Untuk sementara saya akan tinggal di belakang, di rumahnya adik. Semoga atas (atap) tidak kebocoran lagi,” ujarnya.(man/dfn/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 25 April 2024
26o
Kurs