Ahmad Muhdlor Ali Bupati Sidoarjo terus mendorong partisipasi aktif warga dalam program-program peningkatan kualitas lingkungan di wilayah Sidoarjo, seperti program Sidoarjo Revitalisasi Fungsi Kali (Sido Resik) yang baru saja rampung digelar.
Bupati yang akrab disapa Gus Muhdlor itu mengatakan, program peningkatan kualitas lingkungan seperti Sido Resik yang menyasar peningkatan kualitas sungai di Sidoarjo memerlukan partisipasi warga.
“Omong kosong kalau program bisa sukses tanpa partisipasi warga, termasuk pelaku usaha. Hanya dengan partisipasi aktif warga maka program-program lingkungan seperti menjaga kualitas sungai ini bisa terus dipertahankan karena masyarakat akan merasa memiliki dan otomatis menjaga. Berbeda halnya jika pembersihan lingkungan seperti pengerukan kali hanya dilakukan oleh Pemkab Sidoarjo,” ujarnya, Selasa (1/2/2022).
Program Sido Resik sendiri merupakan program optimalisasi sungai sebagai penggerak sektor ekonomi masyarakat desa di Sidoarjo. Ia berharap dengan gerakan Sidoresik ini, semua sungai di Sidoarjo bisa kembali memberikan manfaatnya untuk kesejahteraan dan kebahagiaan warga.
“Saya ingin melihat generasi penerus kita bisa kembali bermain dan berenang di sungai yang bersih seperti dulu ketika saya masih kecil,” ucap bupati muda ini.
Ia pun menegaskan, Sido Resik bukanlah program Pemkab Sidoarjo, karena yang menjalankan program ini adalah masyarakat. Meski demikian, melalui Sido Resik, Pemkab Sidoarjo akan memfasilitasi desa-desa yang mau mencintai sungainya dengan melakukan revitalisasi fungsi sungai.
“Harapannya, ke depan akan semakin banyak warga Sidoarjo yang sadar peran penting sungai. Sungai bukan tempat sampah, dan sungai bisa memberikan banyak manfaat bagi anak cucu kita,” ujarnya berdasarkan keterangan tertulis yang diterima suarasurabaya.net.
“Dengan revitalisasi sungai juga bisa mendatangkan manfaat ekonomi. Bisa tumbuh wisata, di sepanjang sungai dibikin tempat yang instagramable, juga ada gerai UMKM. Sehingga bisa memberdayakan warga sekitar,” terang Muhdlor.
Sementara itu, Sa’adah Muhdlor Ali Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sidoarjo mengatakan, program ini terbukti bisa mengubah paradigma masyarakat desa di Sidoarjo untuk mau bekerja bersama-sama mempercantik dan membuat sungai bersih.
“Ke depan, tidak hanya peserta program Sido Resik, kami berharap masyarakat Sidoarjo secara umum mau mempercantik sungainya. Karena sebenarnya, bila kita bisa mengelola dengan baik, sungai ini bisa menjadi daya tarik desa,” kata wanita yang akrab disapa Ning Sasha ini.
Total ada 36 desa yang mengajukan proposal untuk mengikuti program Sidoresik. Dari jumlah tersebut, ada 9 desa yang mendapatkan penghargaan berupa piala dan hadiah sejumlah uang. Tiga desa menjadi pemenang untuk kategori “sungai bersih”, 6 desa lainnya merupakan tiga desa terbaik dan tiga juara harapan pemenang kategori Sido Resik.
Untuk kategori sungai bersih, Desa Cemandi Kecamatan Sedati keluar sebagai Juara Pertama dan berhak mendapat hadiah uang tunai Rp 15 juta dan logam mulia 4 gram, disusul Desa Sidokerto Kecamatan Buduran sebagai Juara Kedua yang berhak mendapat hadiah uang tunai Rp 10 juta dan logam mulia 3 gram, dan Desa Gamping Kecamatan Krian sebagai Juara Ketiga yang berhak mendapat hadiah uang tunai Rp 5 juta dan logam mulia 2 gram.
Sedangkan untuk kategori Sido Resik, Desa Candinegoro Kecamatan Wonoayu keluar sebagai Juara Pertama dan berhak mendapat hadiah uang tunai Rp 20 juta dan uang pembinaan Rp 500 juta, disusul Desa Ketapang Kecamatan Tanggulangin sebagai Juara Kedua yang berhak mendapat hadiah uang tunai Rp 17,5 juta dan uang pembinaan Rp 300 juta dan Desa Cangkring Kecamatan Krembung sebagai Juara Ketiga yang berhak mendapat hadiah uang tunai Rp 12 juta dan uang pembinaan Rp 200 juta.
Disusul Desa Keboananom Kecamatan Gedangan keluar sebagai Juara Harapan 1 yang berhak mendapat hadiah uang pembinaan Rp75 juta, Desa Sidorejo Kecamatan Krian sebagai Juara Harapan 2 yang berhak mendapat hadiah uang pembinaan Rp50 juta dan Desa Kedungwonokerto kecamatan Prambon sebagai Juara Harapan 3 yang berhak mendapat hadiah uang pembinaan Rp25 juta.
“Pemkab Sidoarjo kedepannya akan memberikan perhatian khusus agar fungsi sungai di desa-desa pemenang itu tetap terjaga secara berkelanjutan, termasuk melalui BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) untuk pemberdayaan ekonominya,” jelas Muhdlor.(tin/ipg)