Jumat, 19 April 2024

Wisuda Offline Perdana, Rektor Unesa: Tantangan Lulusan ke Depan Semakin Tidak Mudah

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Wisuda Unesa ke-97-102, di Graha Unesa, Kampus Lidah Wetan, Rabu (27/7/2022). Foto: Humas Unesa

Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menghasilkan sebanyak 3.735 wisudawan, pada wisuda ke-97-102 di Graha Unesa, Kampus Lidah Wetan, pada Rabu-Kamis (27-28 Juli 2022). Ini merupakan wisuda offline perdana Unesa, sejak pandemi Covid-19 dua tahun terakhir.

Prof. Dr. Nurhasan Rektor Unesa menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh wisudawan, atas pencapaian besar mereka. “Ini keren. Saya lihat wajah-wajah bahagia di ruangan ini baik wisudawan maupun orang tua dan keluarga. Semoga ini menjadi awal yang baik untuk masa depan yang lebih baik,” ucapnya.

Cak Hasan sapaan akrab Rektor Unesa menambahkan, jika tantangan lulusan ke depan semakin tidak mudah. Perubahan zaman dengan segala tuntutan kompetensi di dalamnya mau tidak mau mengharuskan lulusan bisa beradaptasi dan berkolaborasi untuk melahirkan inovasi. Karena itu, para lulusan benar-benar disiapkan di bangku kuliah, baik dari aspek akademik maupun aspek non-akademik.

Selain itu, mahasiswa juga dibekali dengan hard skills dan soft skills di bidangnya masing-masing. Selain belajar di kampus, mahasiswa juga dilepas untuk mengembangkan diri dan kompetensi di luar kampus lewat program Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM).

Tidak hanya itu, Unesa menjalin banyak kerja sama dengan berbagai lembaga dalam dan luar negeri guna memperkuat lulusan.

“Unesa sudah bekerja sama dengan enam ribu lebih lembaga dalam dan luar negeri baik itu perguruan tinggi, organisasi, institusi pemerintah termasuk dengan dunia usaha dan industri (DUDI). Ini semua untuk memperkuat lulusan sehingga siap unjuk kerja dan keterampilan di dunia kerja,” terang Cak Hasan.

Rektor Unesa juga berpesan kepada para lulusan agar tetap menjaga nama baik almamater dan membawa perubahan di mana pun berada. “Lahirkan inovasi dan terus berikan kontribusi terbaik untuk masyarakat, bangsa dan negara. Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi yang lain. Doa dan dukungan kami selalu mengiringi langkah Anda semua,” ucap Cak Hasan memotivasi lulusan.

Sementara itu Dr. Anung Priambodo Ketua Panitia Wisuda Unesa menambahkan, bahwa total lulusan periode 97-102 yaitu 6.871 orang dan sebagian dari mereka sudah mengikuti wisuda online. Sementara sekitar 3.735 orang mengikuti wisuda offline Rabu (27/7/2022) hari ini dan besok.

Dalam keterangan tertulis yang diterima suarasurabaya.net pada Rabu sore, total ada pembagian sebanyak empat sesi acara dalam wisuda, yang dilakukan untuk meminimalisir terjadinya kerumunan, mengingat masih dalam situasi pandemi.

“Peserta dan pendamping wisuda tetap menerapkan prokes. Mereka harus sudah menerima vaksin dosis ketiga atau booster. Bagi yang masih dosis satu atau dua, diharuskan membawa hasil negatif swab antigen dan wajib menggunakan masker KN95,” ujarnya.

Nurhasan Rektor Unesa (kanan) bersama Gilang Aris Pradana Febryansah salah satu wisudawan terbaik sekaligus penerima beasiswa LPDP S-2 di Kanada, Amerika Serikat, Kamis (27/7/2021). Foto: Humas Unesa

Di sisi lain, Gilang Aris Pradana Febryansah salah satu wisudawan terbaik sekaligus penerima beasiswa LPDP S-2 di Kanada, Amerika Serikat, pada kesempatan itu mengatakan, kuliah tidak hanya di dalam kelas, tetapi juga di luar kelas. Kedua kesempatan tersebut harus dimanfaatkan dengan baik sehingga bisa menjadi pribadi yang tangguh, adaptif dan berprestasi. Selain aktif di kegiatan akademik, ia juga berperan penting dalam berbagai kegiatan organisasi, baik itu di Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) maupun di unit kegiatan dan program kreatif mahasiswa dan lain sebagainya.

“Poin sebagai mahasiswa bisa akademik dalam wujud IPK bagus dan bisa juga non-akademik. Kalau versi saya bukan IPK, tetapi bagaimana bisa memaksimalkan kesempatan kuliah untuk mengasah diri. Pagi sampai sore selain belajar dan berorganisasi, sebagai mahasiswa FIO saya juga harus terus berlatih,” paparnya.

Gilang mengaku, sejak awal kuliah memang sudah bercita-cita menjadi dosen. Setelah lulus di Unesa, dia ingin melanjutkan studi s-2 di salah satu kampus luar negeri. Dia percaya, mimpi setinggi apapun pasti dapat tercapai dengan usaha dan doa.

“Dari cita-cita itu tadi saya buatkan targetnya. Dari target itu kemudian saya susun rencananya hingga jadwal kegiatan setiap harinya. Manajemen waktu ini untuk memastikan bahwa kegiatan saya benar-benar mendukung dan mengarah pada tujuan saya ke depan,” paparnya. (bil/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 19 April 2024
33o
Kurs