Kamis, 2 Mei 2024

Cegah Polisi Bunuh Diri, Kompolnas Sarankan Ada Psikolog di Tingkat Polres

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Poengky Indarti, Anggota Komisi Kepolisian Nasional. Foto: Antara

Poengky Indarti Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menyarankan Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo Kapolri untuk menyediakan psikolog yang memberikan konseling di tiap-tiap kepolisian resor (polres).

“Setau saya psikolog masih belum ada di level polres,” ujarnya dikonfirmasi Antara di Jakarta, Sabtu (29/4/2023).

Menurut Poengky, penyediaan psikolog di tingkat polres penting, karena beban kerja polisi di wilayah begitu berat. Sehingga, tingkat stresnya tinggi.

Kata Poengky, psikolog bisa mencegah keinginan anggota kepolisian untuk melakukan aksi bunuh diri.

Dia merujuk pada kejadian meninggalnya AKBP Buddy Alfirts Towolio Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur yang diduga bunuh diri, di Rel Kereta Stasiun Jatinegara, Jakarta.

Poengky menyebut, sepanjang 2023 Kompolnas mencatat ada empat kasus dugaan polisi bunuh diri, antara lain di Samosir, Gorontalo, Banten dan Jakarta.

“Kami turut berduka cita atas meninggalnya AKBP Buddy,” ucapnya.

Poengky melanjutkan, dari pengamatan yang dilakukannya, pelaku bunuh diri rata-rata anggota Polri jenjang bintara, dengan berbagai motif.

Misalnya, ada yang khawatir karena tersangkut kasus pidana, depresi karena masalah pribadi, faktor ekonomi, dan lain-lain.

Menurut aktivis HAM itu, para bintara jumlahnya terbanyak di Polri, yang dalam melaksanakan tugas-tugasnya dipimpin oleh perwira.

Kemudian, pendidikan mental di Polri ada perbedaan antara perwira dan bintara. Untuk perwira lebih dikhususkan pada leadership (kepemimpinan), sedangkan Bintara pada pekerja.

“Kami melihat polisi juga manusia biasa yang mempunyai beragam masalah dalam kehidupannya,” ujar Poengky.

Oleh karenanya, sambung dia, sangat penting bagi pimpinan kepolisian memperhatikan kesehatan mental/psikis anggota, jangan cuma sebatas fisik/jasmani anggota.

Tidak hanya itu, penting juga pemeriksaan rutin fisik dan psikologi, serta menyediakan tempat konseling bagi anggota Polri.

“Apalagi bagi mereka yang dalam melakukan tugasnya harus menghadapi tekanan tinggi, misalnya harus menghadapi para pelaku kejahatan, dan sebagainya,” papar Poengky.

Terkait dugaan kasus bunuh diri Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur, Poengky menyebut Polres Jakarta Timur dan Polda Metro Jaya sedang melakukan penyelidikan.

“Kita tunggu hasil penyelidikannya, ya,” tandasnya.(ant/dfn/rid)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Kamis, 2 Mei 2024
32o
Kurs