Kamis, 25 April 2024

DPR Minta Pemerintah Perhatikan Kekosongan Guru di Sekolah Swasta

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Zainuddin Maliki anggota Komisi X DPR RI. Foto : istimewa

Zainuddin Maliki anggota Komisi X DPR RI mengatakan, Kemendikbud harus mampu meyakinkan para guru yang telah lulus menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) bisa mengajar di sekolah swasta asalnya. Hal ini penting agar tidak ada kekosongan guru, sebab sekolah-sekolah asal guru-guru tersebut kekurangan guru karena sudah pindah ke sekolah-sekolah negeri.

“Kalau yang sudah terangkat ya seharusnya mutasi, tapi aturan mutasi biasanya sekian tahun baru mutasi. Menurut saya, haruslah dicarikan semacam diskresi ya, supaya sekolah-sekolah swasta ini tidak mengalami stagnasi,” kata Zainuddin dalam keterangannya, Senin (20/2/2023).

Menurut dia, saat ini, yayasan dan kepala sekolah swasta dilanda kebingungan karena harus menyediakan guru pengganti dalam waktu singkat. Apalagi bagi jenjang sekolah menengah Kejuruan (SMK) yang guru-guru produktifnya lolos seleksi PPPK. Tidak mudah mencari guru produktif dalam waktu singkat, apalagi menjelang ujian akhir sekolah.

“Mereka kesulitan mencari guru senior. Jangankan guru senior, mencari guru biasa saja tidak mudah. Contohnya di Dapil saya seorang guru yang harus kehilangan wakil Kepala Sekolah yang telah lulus PPPK,” ungkapnya.

Disisi lain, seorang guru perlu meningkatkan kompetensinya agar menjadi lebih baik. Banyak hal yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan kompetensi di antaranya adalah kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional untuk memahami Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM).

“Guru juga perlu peningkatan kompetensi profesional, kompetensi pedagogik, Kompetensi sosial personalnya ini harus dengan skema-skema yang jelas, sekarang banyak perubahan, salah satu implementasi kurikulum Merdeka itu yang memahami IKM saja,” tegasnya.

Zainuddin mengharapkan, guru penggerak dapat menjadikan pengalaman sebagai pedoman untuk menerapkan merdeka belajar dan menggerakkan ekosistem sekolah untuk mewujudkan pembelajaran yang berpihak atau berpusat kepada murid untuk menjadi lebih kreatif.

“Maka dari itu ‘experience is the best teacher’, guru terbaik adalah pengalaman, ini dikemas sebagai mempertemukan siswa dengan guru terbaik. Apa itu guru terbaik, pengalaman. Inilah menurut saya harus dilakukan, kalau kemudian dalam pelatihan kepada guru-guru ini, guru perlu cerdas dan kreatif, mempertemukan siswanya dengan pengalaman terbaiknya maka pembelajaran itu akan efektif,” pungkas Zainuddin.(faz/rst)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 25 April 2024
27o
Kurs