Kamis, 18 April 2024

Ekonom Unair Ingatkan Masyarakat Atur Keuangan di Bulan Ramadan

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Ilustrasi.

Shochrul Rohmatul Ajija Ekonom Universitas Airlangga (Unair) menyatakan, berada di bulan Ramadan, masyarakat harus mampu mengatur keuangan.

Karena menurutnya, selain dorongan untuk bersedekah, keinginan membeli sesuatu yang didasarkan sifat konsumtif pun menjadi tinggi seiring dengan ramainya pasar ketika Ramadan.

“Selama masih dalam proporsi yang baik dan on-budget sebenarnya tidak apa-apa. Mungkin selama satu tahun kebelakang kita mencoba banyak saving (menabung) dan meredam konsumsi, selama Ramadan tidak apa-apa dikeluarkan,” ucapnya, Senin (27/3/2023).

Ia mengatakan, dalam keuangan rumah tangga, setidaknya ada empat bagian yang diatur, yakni sepuluh persen untuk sedekah, tiga puluh persen untuk konsumsi, tiga puluh persen untuk kewajiban seperti ansuran yang wajib dibayar, dan tiga puluh persen sisanya untuk dana jaga-jaga, tabungan, dan investasi.

“Yang Bahaya adalah orang yang family financial planning-nya sudah salah. Konsumsinya sudah lebih dan tidak punya saving (tabungan) bahkan minus, kemudian di ramadan berseliweran di media sosial, promosi. Akhirnya spending lebih banyak lagi,” ucapnya.

Lebih lanjut, Dosen Departemen Ekonomi Pembangunan itu juga menyampaikan bahwa dalam beberapa hal, sedekah harus dalam perhitungan. Yakni, jangan sampai mengorbankan pengeluaran primer, karena menurutnya, sedekah paling utama yakni kepada keluarga.

“Ibadah itu direncanakan, ibadah harus masuk dalam rencana pembagian income kita, biar kita ada persiapan. Ramadan niatnya apa, oh saya mau sedekah sekian sehingga kita sudah persiapannya sebelas bulan kemarin,” ucapnya.

Dalam kesempatan itu, ia juga berpesan agar meniatkan setiap pengeluaran untuk sedekah. Karena menurutnya, hal itu akan berkontribusi dalam peningkatan ekonomi, terutama ketika beli di pedagang ultra mikro.

“Untuk kita yang masih minus, hati-hati. Sedekah tidak harus dengan harta. Sedekah itu banyak caranya, dengan kita berbuat baik, berbisnis yang jujur, itu bagian dari sedekah,” pungkasnya.(ris/abd/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 18 April 2024
32o
Kurs