Jumat, 3 Mei 2024

Festival Kopi Jalanan Dinilai Jadi Wadah Kembangkan Bisnis UMKM Kopi

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Dani Ndolops Maulana Founder Ini Indonesia. dan H. M. Ali Affandi La Nyalla M. Mattalitti (mas Andi) Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surabaya. saat berkunjung di Festival Kopi Jalanan (FKJ), Sabtu (12/8/2023) malam. Foto : Istimewah

Fenomena menjamurnya “kopi jalanan” (penjual kopi di jalanan) di wilayah Surabaya dan sekitarnya menarik perhatian “Ini Indonesia”, sebuah komunitas gerakan anak muda untuk mengadakan “Festival Kopi Jalanan (FKJ)”.

Digelar di Rooftop Terminal Intermoda Joyoboyo Surabaya mulai, Sabtu-Minggu (12-13/8/2023) ini, para penjual kopi jalanan diberi tempat menyajikan berbagai racikan kopi dengan ciri khas masing-masing.

Acara yang diikuti sekitar 14 tenant kopi jalanan dan 10 tenant food & beverage asal Surabaya dan sekitarnya ini, dapat apresiasi banyak pihak. Salah satunya M. Ali Affandi La Nyalla M. Mattalitti Ketua Umum Kadin Kota Surabaya yang menyempatkan diri mengunjungi FKJ, Sabtu (12/8/2023) malam.

“Saya senang dan mengapresiasi festival ini menjadi wadah untuk menstimulasi barista yang ada di jalanan untuk mengembangkan bisnis mereka, sehingga kebermanfaatannya juga makin terasa,” kata Mas Andi sapaan akrabnya dalam keterangannya yang diterima suarasurabaya.net.

Menurutnya, mengumpulkan barista yang ia sebut sebagai seniman kopi jalanan ini gampang-gampang susah. Karena setiap orang punya taste berbeda dan penikmat kopi memiliki idealisme sendiri.

“Mereka juga berbeda dengan barista yang ada di kafe. Mereka punya ciri khas sendiri,” ujarnya

Dia mencontohkan film “Filosofi Kopi”, di mana ada banyak barista hebat yang ternyata dikalahkan oleh penyeduh kopi dari desa, karena benar-benar meraciknya dengan cinta di setiap biji kopi.

Sayangnya, lanjut Andi, keberadaan kopi jalanan ini seringkali dianggap ilegal dan digusur. Skuter Kopi dari Sidoarjo misalnya, yang tergeser dari semula berjualan di alun-alun Sidoarjo, terpaksa pindah ke Jalan Jenggolo.

“Nah, kali ini mereka difasilitasi oleh Ini Indonesia untuk menunjukkan keberadaan mereka karena banyak mereka ini digeser dan digusur oleh pemerintah,” tambahnya.

Beragam kisah para pelaku ekonomi dan barista jalanan menurutnya bisa diangkat dan menginspirasi. Keberadaan FKJ juga dinilai menjadi sarana promosi UMKM nomaden yang harus berpindah-pindah di jalanan.

“Kadin Surabaya mengapresiasi Pemkot Surabaya yang telah memfasilitasi Festival Kopi Jalanan. Dan insya Allah ke depan, Kadin Surabaya siap berkolaborasi menjadi mitra strategis, bukan hanya pemerintah, tetapi juga komunitas yang memiliki semangat untuk peningkatan kinerja perekonomian,” ungkapnya.

Pada kesempatan tersebut, Dani Ndolops Maulana founder “Ini Indonesia”, mengatakan, keinginannya menyelenggarakan FKJ ini bermula dari adanya fenomena baru pascapandemi, di mana banyak sekali teman-teman Kopi Jalanan yang mempunyai background luar biasa.

Mereka yang dulunya kehilangan pekerjaan karena pandemi, akhirnya iseng punya ide jualan kopi racik dengan cara bermotor. Mereka ini, kata Andi, belum banyak dilihat oleh pemerintah dan sering dikejar-kejar Satpol PP.

“Nah, akhirnya kami dari Ini Indonesia berinisiatif membuat FKJ untuk membangun awareness tentang adanya mereka pegiat kopi jalanan, sehingga ke depan, mereka ini selain secara ekonomi akan meningkat, secara jualan mereka lebih aman, karena banyak yang sudah aware kepada mereka,” ungkap Dani Ndolops.

Sejauh ini, kata Dani, Ini Indonesia fokus melakukan edukasi pada pemuda melalui berbagai kegiatan. Selain menyelenggarakan konser musik, juga seringkali menggelar diskusi positif, termasuk kegiatan FKJ

“Termasuk Festival Kopi Jalanan ini adalah bentukan kami. Intinya kami membuat kegiatan supaya menarik anak muda, kemudian mereka datang kepada kami hingga kami bisa menyisipkan hal positif.” terang Dani Ndolops.

Menurutnya, fenomena Kopi Jalanan berbeda dengan fenomena Starbucks Keliling (starling) di Jakarta. Kalau starling identik dengan kopi sachet, maka kopi jalanan lebih identik dengan kopi racik hasil olahan barista.

“Kami berharap, dengan adanya FKJ, maka mereka akan lebih dikenal dan dihargai sehingga bisnisnya bisa kian tumbuh dan berkembang,” pungkasnya. (dvn/bil/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Jumat, 3 Mei 2024
26o
Kurs