Jumat, 26 April 2024

Hilal di Surabaya Tak Terlihat, Tertutup Mendung dan Angin Kencang

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Sidang Rukyatul Hilal di gedung One Icon Residence TP 6 yang digelar Kemenag Surabaya, Rabu (22/3/2023). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Kota Surabaya, Rabu (22/3/2023) hari ini, menggelar Rukyatul Hilal atau pemantauan anak bulan untuk menentukan 1 Ramadan 1444 Hijriah/2023 Masehi di One Icon Residence Tunjungan Plaza 6 Surabaya.

Pantauan suarasurabaya.net, sejumlah petugas pemantau sudah standby di lokasi menggunakan teropong. Pemantauan baru dilakukan ketika matahari terbenam.

Cuaca yang semula cerah dan terlihat sinar matahari, seketika menjadi mendung di menit-menit akhir jelang terbenamnya matahari.

Pardi Kepala Kanwil Kemenag Surabaya mengatakan usai pukul 17.39 WIB atau saat pemantauan dimulai, hilal tidak terlihat karena tertutup mendung tebal.

“Tidak kelihatan, mendung gelap sekali,” katanya saat mengecek melalui teropong.

Sekitar pukul 17.55 WIB, sidang pemantauan hilal, dua saksi menyatakan pendapat yang sama, yaitu tidak bisa melihat hilal karena tertutup mendung. “Pengamatan sore hari ini, karena mendung fenomena astronomis hilal tidak terlihat,” kata saksi pertama.

Sidang Rukyatul Hilal di gedung One Icon Residence TP 6 yang digelar Kemenag Surabaya, Rabu (22/3/2023). Foto: Meilita suarasurabaya.net

“Seperti halnya saksi pertama, kami pun tidak bisa melihat sebab fenomena akam mendung tebal, tapi keterangan awal tadi sudah ada 7-8 derajat posisi anak bulan,” imbuh saksi kedua.

Pardi menyebut, hilal tak nampak karena tertutup mendung dan angin kencang.

“Kendala memdung, angin dan lumayan kencang mempengaruhi kita berdiri agar tidak goyang, butuh keahlihan khusus orang di didik khusus,” tambah Pardi.

Atas hasil itu, Kanwil Kemenag Surabaya melaporkan hasil pemantauan itu ke Jakarta. Sementara, baru satu titik terlihatnya hilal yaitu di Lumajang. Namun, penetapan 1 Ramadan 1444 Hijriah menunggu sidang isbat di Jakarta.

“Hadir dari Lumajang, dari Kementerian Agama. Kelihatan seperti Lumajang. Kemungkinan besar kita puasa. Yang lihat harus ahlinya. Jatim ada 37 titik, sementara yang kelihatan Lumajang agak ketimur. Se-Indonesia satu aja karena dibawah sumpah,” imbuhnya lagi. (lta/bil/faz)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 26 April 2024
25o
Kurs